Friday, November 23, 2012

Bab 7: Perumusan dan Pelaksanaan Strategi

Yay! Udah masuk review yang ketiga :D Kali ini, saya akan membahas tentang perumusan dan pelaksanaan strategi dalam perusahaan. Penasaran sama bab ini? Langsung dibaca aja yuk :)

Perumusan dan pelaksanaan strategi erat hubungannya dengan manajemen strategi. Yang dimaksud dengan manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang digunakan untuk merumuskan dan melaksanakan strategi yang memungkinkan kesesuaian sangat kompetitif antara perusahaan dan lingkungannya, sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan. Apakah manajemen strategi itu penting? Ya, karena manajemen strategi dapat menentukan perusahaan mana yang sukses dan perusahaan mana yang berjuang keras.

Langkah pertama manajemen strategis adalah mendefinisikan strategi secara eksplisit, yakni rencana tindakan yang menerangkan tentang alokasi sumber daya serta berbagai aktivitas untuk menghadapi lingkungan, memperoleh keunggulan bersaing, dan mencapai tujuan perusahaan. Keunggulan bersaing adalah hal yang membedakan suatu perusahaan dari perusahaan lain dan member cirri khas bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar konsumen. Agar perusahaan tetap kompetitif, mereka harus berfokus pada tiga hal, yaitu kompetensi dasar, mengembangkan sinergi, dan menciptakan nilai bagi pelanggan.

- Memanfaatkan kompetensi dasar. Kompetensi dasar adalah sesuatu yang dilakukan perusahaan dengan sangat baik disbanding pesaingnya. Kompetensi dasar merupakan keunggulan bersaing, karena perusahaan memiliki keahlian yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Kompetensi dasar bisa berupa keunggulan di bidang penelitian dan pengembangan, teknologi, efisiensi proses, maupun layanan pelanggan yang unggul.

- Mengembangkan sinergi. Sinergi adalah kondisi yang timbul ketika bagoan-bagian perusahaan berinteraksi untuk menghasilkan dampak bersama yang lebih besar daripada jumlah semua bagian yang bertindak sendiri-sendiri.

- Menciptakan nilai bagi pelanggan. Memberikan nilai bagi pelanggan merupakan inti dari strategi. Nilai dapat didefinisikan sebagai gabungan keuntungan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan.

Strategi juga mempunyai tingkatan, yakni:

1. Strategi tingkat-perusahaan, yaitu tingkat strategi yang berhubungan dengan pertanyaan, “Bagaimana cara kita bersaing?”. Tingkat ini berkaitan dengan unit bisnisatau lini produk perusahaan.

2. Strategi tingkat-usaha, yaitu berkaitan dengan setiap unit bisnis atau lini produk.

3. Strategi tingkat-fungsi, yakni tingkat strategi yang berhubungan dengan departemen-departemen fungsional utama di unit usaha.

Ada beberapa langkah dalam proses manajemen strategis, yaitu sebagai berikut:

1. Mengevaluasi misi, tujuan, dan strategi yang ada.

2. Memindai lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal meliputi nasional dan global, sementara lingkungan eksternal meliputi kemampuan dasar, sinergi, dan nilai kreasi.

3. Mengenali faktor-faktor strategis yang perlu diubah. Melalui pemindaian internal, kita mengenali faktor peluang dan kesempatan. Dan melalui pemindaian eksternal, kita mengenali faktor kekuatan dan kelemahan. Langkah kedua dan ketiga ini didasarkan pada analisis SWOT, yaitu analisis mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan.

4. Merumuskan misi, tujuan, dan strategi besar baru.

5. Merumuskan strategi (perusahaan, usaha, fungsional).

6. Menerapkan strategi lewat perubahan kepemimpinan/budaya struktur, sumber daya manusia, sistem informasi dan kontrol.

Perumusan strategi mencakup perencanaan dan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan, serta membuat rencana strategis spesifik. Perumusan strategi mencakup evaluasi masalah-masalah di lingkungan internal maupun eksternal dan integrasi hasil evaluasi tersebut ke dalam tujuan dan strategi. Sementara pelaksanaan strategi adalah suatu kegiatan penggunaan sarana manajerial dan organisasional untuk mengarahkan berbagai sumber daya agar dapat mencapai tujuan strategis.

Perbedaan kekuatan dan kelemahan internal dengan kekuatan dan ancaman eksternal:

- Kekuatan dan kelemahan internal. Kekuatan adalah karakteristik internal positif yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja strategisnya, sedangkan kelemahan adalah karakteristik internal yang dapat menghambat atau membatasi kinerja perusahaan.

- Kekuatan dan ancaman eksternal. Kekuatan adalah karakteristik lingkungan eksternal yang berpotensi membantu perusahaan mencapai atau melampaui tujuan strategisnya. Ancaman adalah karakteristik lingkungan eksternal yang menghambat perusahaan mencapai tujuan strategisnya.

Di awal tadi, saya sudah membahas tentang tiga tingkatan strategi. Nah, saya akan mengulas satu per satu dari ketiga tingkatan tersebut. Yang pertama adalah strategi tingkat-perusahaan. Dalam strategi tersebut, terdapat beberapa komponen di dalamnya. Ada strategi portofolio, matriks BCG, dan strategi diversifikasi.

- Strategi portofolio,yaitu gabungan unit usaha dengan lini produk perusahaan yang berpadu secara logis untuk memberikan sinergi dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.

- Matriks BCG adalah konsep yang digagas oleh Boston Consulting Group untuk mengevaluasi dimensi tingkat pertumbuhan usaha dan pangsa pasar dari unit-unit usaha strategis. Tingkat pertumbuhan usaha adalah sejauh mana peningkatan industri secara keseluruhan, sementara pangsa pasar menentukan apakah suatu unit usaha lebih banyak atau lebih sedkit menguasai pasar dibandingkan dengan pesaingnya. Gabungan antara tingkat pertumbuhan dengan pangsa pasar merupakan empat kategori bagi portofolio perusahaan.

1. Bintang, melambangkan usaha dengan pangsa pasar besar di industri yang berkembang pesat. Usaha bintang penting karena mempunyai potensi pertumbuhan lain, serta akan menghasilkan keuntungan arus kas positif di masa depan.

2. Cash cow, melambangkan usaha di industri yang matang dan lambat pertumbuhannya, tetapi menjadi usaha dominan dengan pangsa pasar yang besar.

3. Tanda tanya, melambangkan usaha di industri baru yang berkembang pesat, namun pangsa pasarnya kecil. Usaha tanda Tanya sangat berisiko, karena berpotensi menjadi bintang, atau justru gagal.

4. Anjing, melambangkan usaha berkinerja rendah dengan pangsa pasar yang kecil dan pertumbuhan yang lambat. Usaha anjing tidak banyak menguntungkan perusahaan dan dapat ditutup atau dijual jika perbaikan tidak memungkinkan.

- Strategi diversifikasi, yaitu strategi beralih ke lini usaha baru. Diversifikasi bertujuan untuk memperluas usaha perusahaan dalam rangka menghasilkan berbagai barang dan jasa yang berharga.perusahaan perlu melakukan strategi diversifikasi terkait apabila usaha baru masih terkait dengan kegiatan usaha yang sedang dilakukan perusahaan. Sementara diversifikasi terpisah dilakukan ketika perusahaan memperluas jenis usaha yang benar-benar baru. Para manajer juga dapat memanfaatkan peluang diversifikasi untuk menciptakan nilai lewat strategi integrasi vertikal. Integrasi vertikal berarti perusahaan memperluas usaha yang menghasilkan pasokan yang diperlukan oleh produk, atau usaha yang mendistribusikan atau menjual produk tersebut kepada pelanggan.

Strategi tingkat-usaha 

Strategi ini berfokus kepada cara bersaing. Cara yang popular dan efektif untuk merumuskan strategi adalah lima kekuatan dan strategi kompetitif Porter. Lima kekuatan kompetitif Porter ini membantu menentukan posisi perusahaan versus pesaingnya di dunia industri. Kekuatan-keuatan itu adalah:

1. Potensi pesaing baru. Kebutuhan modal dan penghematan ekonomi adalah contoh dua potensi yang dapat mencegah munculnya pesaing baru. Pada umumnya, perusahaan dimudahkan dengan adanya teknologi internet untuk memasuki indutri, karena tidak memerlukan unsur-unsur perusahaan seperti daya jual yang mapan, maupun aset fisik seperti bangunan.

2. Daya tawar pembeli. Pelanggan yang cerdas menjadi pelanggan yang terberdayakan. Internet memungkinkan pelanggan untuk mengaskses beragam informasi mengenai barang, jasa, dan pesaing, sehingga meningkatkan daya tawar mereka.

3. Daya tawar pemasok. Pemusatan pemasok dan ketersediaan pemasok pengganti merupakan faktor-faktor penting yang menentukan daya tawar pemasok. Pada umumnya, internet cenderung meningkatkan daya tawar pemasok.

4. Ancaman produk pengganti. Kekuatan alternatif dan pengganti produk perusahaan dapat dipengaruhi oleh perubahan biaya atau tren, misalnya peningkatan kesadaran pelanggan akan kesehatan dapat melunturkan loyalitas pelanggan. Dalam hal ini, internet menciptakan ancaman produk pengganti baru.

5. Persaingan antarkompetitor. Persaingan antarkompetitor dipengaruhi oleh keempat faktor sebelumnya, disamping oleh biaya dan diferensiasi produk.

Untuk mengetahui daya saingnya di setiap kekuatan, Porter menyarankan perusahaan untuk menggunakan satu dari tiga strategi, yakni diferensiasi, kepemimpinan biaya, atau fokus.

- Diferensiasi, yaitu jenis strategi kompetitif yang digunakan oleh perusahaan untuk membedakan produk atau jasanya dari produk atau jasa pesaingnya. Perusahaan dapat menggunakan iklan yang kreatif, produk yang khas, pelayanan bermutu, atau teknologi baru untuk menghasilkan produk yang dianggap unik. Strategi diferensiasi dapat mengurangi persaingan jika pelanggan setia kepada merek perusahaan. Diferensiasi yang berhasil juga dapat mengurangi daya tawar pembeli partai karena produk lain dianggap kurang menarik, yang juga membantu perusahaan mencegah ancaman produk pengganti. Selain itu, difrensiasi mencegah munculnya pesaing baru melalui loyalitas pelanggan yang sulit diatasi.

- Kepemimpinan biaya, yaitu jenis strategi kompetitif yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas produksi baru secara agresif, memotong biaya, dan mengendalikan biaya dengan ketat agar lebih efisien dari pesaingnya. Posisi rendah biaya berarti perusahaan dapat menetapkan harga lebih rendah dari harga pesaingnya, tetapi masih dapat menawarkan kualitas yang realtif tinggi dan memperoleh keuntungan yang cukup banyak. Menjadi produsen biaya rendah merupakan strategi yang baik untuk menghadapi lima kekuatan kompetitif yang sudah saya bahas sebelumnya.

- Fokus, yaitu jenis strategi kompetitif yang berkonsentrasi kepada pasar wilayah atau kelompok pembeli tertentu.

Dewasa ini, banyak perusahaan yang semakin bertumbuh dan berkembang, serta mengalami peningkatan kemampuan dalam inovasi. Tren terkini lainadalah penggunaan kemitraan strategis sebagai alternative bagi merger dan akuisisi yang juga menjadi tren di kalangan perusahaan.

Inovasi dari dalam bisa dimulai dengan melakukan kemampuan dinamis. Pendekatan strategis yang disebut dengan kemampuan dinamis berarti bahwa para manajer berfokus pada melakukan lebih banyak upaya peningkatan dan pengembangan dengan memanfaatkan aset, kemampuan, dan kompetensi yang sudah dimilki perusahaan. Selain inovasi dari dalam, perusahaan juga dapat melakukan inovasi dari luar. Kerjasama dengan perusahaan lain, bahkan terkadang dengan pesaing, merupakan unsur penting dari cara perusahaan sukses memasuki bidang usaha baru.

Banyak perusahaan yang beroperasi secara global dengan menggunakan strategi lain. Strategi tersebut antara lain:

1. Globalisasi. Globalisasi mempunyai makna desain produk dan strategi pengiklanan di seluruh dunia dilakukan secara terstandardisasi. Dasar strategi ini adalah anggapan bahwa adanya pasar global tunggal untuk produk konsumen dan industri. Teorinya adalah bahwa semua orang di dunia ingin membeli produk yang sama dan hidup dengan cara yang sama.

2. Strategi multidomestik, berarti persaingan di setiap negara ditangani secara terpisah dengan negara lain. Yang dimaksud dengan strategi multidomestik adalah penyesuaian desain produk dan strategi periklanan untuk memenuhi kebutuhan tertentu masing-masing negara.

3. Strategi transnasional, yaitu strategi yang menggabungkan koordinasi global untuk mencapai efisiensi dengan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan tertentu banyak negara. Strategi ini bertujuan untuk mencapai integrasi global sekaligus daya respons nasional.

Langkah terakhir dalam manajemen strategis adalah menerapkan strategi, yaitu bagaimana strategi diterapkan atau dilaksanakan. Ada sejumlah sarana untuk menerapkan strategi, yaitu:

1. Kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan kunci penting penerapan strategi yang berhasil. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar menunjukkan perilaku baru yang diperlukan dalam menerapkan strategi. Para pemimpin menggunakan persuasi, teknik motivasi, dan nilai-nilai budaya untuk mendukun strategi baru. Mereka dapat member ceramah kepada karyawan,membangun koalisi dengan pihak-pihak yang mendukung arah strategi baru, dan membujuk para manajer menengah untuk bekerja sama dengan visi mereka tentang perusahaan.

2. Rancangan struktural. Rancangan struktural terkait dengan tanggung jawab para manajer, tingkat kewenangan, serta konsolidasi dari berbagai fasilitas, departemen, dan divisi. Struktur juga terkait masalah-masalah seperti sentralisasi versus desentralisasi dan rancangan tugas kerja.

3. Sistem informasi dan kendali. Sistem informasi dan kendali mencakup sistem imbalan, gaji, anggaran alokasi sumber daya, sistem teknologi informasi, serta peraturan, kebijakan, dan prosedur perusahaan.perubahan sistem-sistem ini menjadi sarana utama dalam menerapkan strategi.

4. Sumber daya manusia. Sumber daya perusahaan adalah pegawainya. Sumber daya manusia bertugas untuk merekrut, menyeleksi, melatih, memindahkan, mempromosikan, dan memecat pegawai dalam upaya mencapai tujuan strategis.

Yap, itulah sekilas tentang perumusan dan pelaksanaan strategi. Semoga bermanfaat ya, readers. See you on next topic :D

Sunday, November 18, 2012

Inovasi Produk Masih Tantangan Bank Syariah

Bank Syariah/Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Inovasi produk masih menjadi tantangan bagi bank syariah di Tanah Air. Menurut Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, Ventje Rahardjo, bank syariah harus terus meningkatkan inovasi produk yang mampu menjawab kebutuhan pasar dan berdaya saing tinggi.

''Bank syariah kini memasuki tahap early majority in mainstream market,'' katanya saat menjadi pembicara dalam ‘Joint High Level Conference on Islamic Finance’ yang digelar Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM), Selasa (19/7). Ia mengaku hal ini ditandai dengan tingginya pertumbuhan, kompetensi dan permintaan yang tinggi akan produk perbankan.


Karenanya, untuk menjawab tantangan mengembangkan produk syariah, ada empat hal yang bisa dilakukan pelaku perbankan, yaitu operating philosophy, organization  structure, experience effect dan management style.

Ia berujar ini mempunyai peran signifikan untuk pertumbuhan pangsa pasar syariah, termasuk pengembangan dan inovasi produk. Menurutnya, hal tersebut merupakan satu bagian dari fungsi research dan development  serta brand experience yang bakal mampu memberi wawasan yang intens pada masyarakat tentang produk syariah. Gaya manajemen juga harus menghargai kreativitas dan menjunjung tinggi munculnya gagasan baru.
BRI Syariah mencatat kenaikan aset hingga 12 persen pada kuartal kedua tahun ini. Terjadi pertumbuhan aset cukup signifikan dari Maret 2011 lalu, sebesar Rp 6,9 triliun, menjadi Rp 7,7 triliun pada Juni 2011 ini. Pembiayaan di kuartal kedua menembus angka Rp 6 triliun, dari posisi sebelumnya di kuartal pertama Rp 5,8 triliun. Sementara dana pihak ketiga (DPK) meningkat dari Rp 5,8 triliun menjadi Rp 6,35 triliun.

Hingga akhir 2011, BRI Syariah menargetkan aset mencapai Rp 10 triliun. DPK  diharapkan meningkat hingga Rp 9,9 triliun sedangkan pembiayaan ditargetkan mampu menembus Rp 9 triliun.


Redaktur: Johar Arif
Reporter: Sefti Oktarianisa

Source: republika.co.id 

Telkom Siapkan Kontijensi Terkait Satelit Telkom 3

Telkom
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Telekomunikasi Indonesia Tbk telah menetapkan langkah-langkah kontingensi terkait kegagalan orbit Satelit Telkom-3 yang diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, pada Senin (6/8).

Head of Corporate Communication and Affair Telkom Slamet Riyadi dalam keterangan tertulis Kamis, menjelaskan, rencana kontingensi merupakan prosedur operasional baku, tidak terkecuali untuk transponder satelit. "Untuk Satelit Telkom-3, langkah-langkah kontingensi sudah dilakukan sebelum satelit itu diluncurkan," katanya.

Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang sudah mendaftar dan mengantisipasi permintaan, Telkom melakukan penyewaan satelit yang cakupannya kurang lebih sama dengan Satelit Telkom-3.

"Telkom akan selalu memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan calon pelanggan. Selain itu, kami juga senantiasa menjaga kesinambungan pertumbuhan bisnis," tambah Slamet Riyadi.

Terkait terjadinya anomali peluncuran Satelit Telkom-3, lanjut Riyadi, Telkom telah mendapatkan penjelasan berdasarkan "preliminary calculation" yang diterima dari pihak ISS Reshetnev.

Dalam penjelasan itu disebutkan bahwa Satelit Telkom-3 saat ini melayang di ketinggian maksimum 5.014 kilometer, masih jauh dari ketinggian orbit yang diharapkan, yaitu 36.000 kilometer.

"Kemungkinan besar satelit tersebut sama sekali tidak akan dapat dipergunakan," ujarnya.
Sebelum hasil preliminary calculation diterima, Telkom telah mengambil langkah-langkah penanganan darurat dan mendesak untuk menjamin pelayanan dan operasional telekomunikasi kepada pelanggan tidak terganggu.

Slamet Riyadi menambahkan, Telkom saat ini mengoperasikan dan menggunakan beberapa satelit untuk melayani kebutuhan telekomunikasi pelanggan.

"Dari sisi keuangan, kejadian anomali peluncuran Satelit Telkom-3 juga tidak akan memberikan dampak signifikan, karena sepenuhnya telah diasuransikan," katanya menjelaskan.


Redaktur: Taufik Rachman
Sumber: antara

Source: republika.co.id

Pertamina Jual Patra Jasa Rp 2,377 Triliun

Pertamina
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Pertamina (Persero) menjual 66,67 persen saham anak perusahaannya yakni PT Patra Jasa dengan harga dasar Rp2,377 triliun. Dalam pengumuman di sejumlah media massa yang diperoleh di Jakarta, Kamis (7/10) disebutkan, program penjualan saham Patra Jasa itu merupakan bagian rencana strategis Pertamina lebih fokus pada bisnis utamanya.

Penjualan saham dilakukan melalui 'private placement' kepada investor strategis. Dengan sistem harga dasar, maka investor strategis yang berminat harus menawar di atas Rp 2,377 triliun. Sebagai pendukung proses divestasi, Pertamina itu, telah menunjuk PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebagai pengelola aset Patra Jasa.


Patra Jasa yang didirikan pada 17 Juli 1975 merupakan anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang perhotelan, penyewaan ruang kantor, dan penyewaan rumah. Pertamina memiliki 99,98 persen atau 54.872 saham Patra Jasa dan PT Patra Niaga, anak usaha Pertamina lainnya, menguasai 0,02 persen atau 10 saham sisanya.

Patra Jasa mengoperasikan tujuh hotel yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Bali, Parapat, dan Anyer. Perusahaan juga mengoperasikan gedung perkantoran, Patra Office Tower di Jalan Gatot Subroto Jakarta, penyewaan rumah Patra Residential yang terdiri dari 132 rumah dan kavling di Kuningan, Jakarta Selatan, dan ruang perkantoran di Menara Sudirman, Jakarta.

Kriteria calon investor adalah perusahaan nasional atau asing. Namun, kepemilikan pihak asing dibatasi maksimal 51 persen saham Patra Jasa. Jadwal penjualan saham Patra Jasa adalah administrasi dan pendaftaran pada 8-26 Oktober 2010, uji tuntas 13 Oktober sampai 1 Nopember 2010, dan penawaran dan penyelesaian transaksi 3 November sampai 16 Desember 2010.


Redaktur: Djibril Muhammad
Sumber: antara

Source: republika.co.id

Bab 6: Perencanaan Manajerial dan Penetapan Tujuan

Haiiiii ketemu lagi dengan saya :3 Back to routine, I’ll give you some review about chapter 6 after mid test. Kali ini saya akan membahas tentang Perencanaan Manajerial dan Penetapan Tujuan. Dalam review saya tentang chapter enam ini, kita akan banyak mempelajari tentang tujuan dan rencana. Langsung aja yuk dibaca :)

Setiap perusahaan pasti punya arah atau target yang harus dituju di masa depan. Dan untuk mencapai target tersebut, perusahaan mempunyai suatu tujuan dan rencana-rencana yang dapat dilakukan agar target tersebut dapat tercapai. Tujuan dapat didefinisikan sebagai kondisi di masa depan yang diinginkan dan coba diwujudkan oleh perusahaan. Tujuan sangat penting karena perusahaan didirikan untuk memenuhi suatu maksud, dan tujuanlah yang menetapkan dan menetapkan maksud tersebut. Sedangkan rencana adalah cetak biru yang digunakan untuk mencapai tujuan, dan menentukan alokasi sumber daya, waktu, tugas serta tindakan lain yang diperlukan. Rencana erat kaitannya dengan perencanaan, yaitu tindakan yang dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan. 

Dalam tujuan dan rencana juga terdapat tingkatan. Berikut ini merupakan piramida tingkatan tujuan/rencana beserta urgensinya.

Tingkatan Tujuan/Rencana Beserta Urgensinya

-Pesan internal adalah pesan yang khusus dipakai karyawan dalam organisasi.
-Pesan eksternal adalah pesan yang berkaitan dengan lingkungan dan masyarakat umum.

Karakteristik tujuan dan rencana adalah sebagai berikut:

1. Legitimasi, maksudnya misi perusahaan selain melambangkan legitimasi bagi kalangan eksternal, seperti investor, pelanggan dan masyarakat, juga membantu mereka untuk memandang perusahaan secara positif. Misi yang kuat akan berdampak terhadap pegawai dengan menjadikan mereka berkomitmen terhadap perusahaan karena memahami keberadaannya.

2. Motivasi. Tujuan dan rencana meningkatkan motivasi dan komitmen pegawai dengan meminimalisasi ketidakpastian dan memperjelas hal-hal yang harus mereka capai. 
Alokasi sumber daya. Tujuan membantu para manajer memutuskan untuk bidang apa mereka harus mengalokasikan sumber daya, termasuk pegawai, modal, dan peralatan. 

3. Panduan tindakan. Tujuan dan rencana member arahan dengan memfokuskan perhatian kepada target-target tertentu dan mengarahkan upaya pegawai untuk mencapai sasaran penting. 

4. Dasar pengambilan keputusan. Dengan menetapkan tujuan dan melakukan perencanaan, para manajer memperjelas apa yang hendak dicapai oleh perusahaan. Mereka mengambil keputusan untuk memastikan bahwa kebijakan internal, peranan, kinerja, struktur, produk, dan pengeluaran sesuai dengan hasil yang diinginkan.

5. Standar kinerja. Tujuan juga berfungsi sebagai criteria kinerja dan standar penilaian, karena menentukan hasil yang hendak dicapai perusahaan.

Proses perencanaan perusahaan meliputi langkah-langkah di bawah ini: 

1. Membuat rencana 

- Menentukan visi dan misi 

- Menetapkan tujuan 

2. Menerjemahkan rencana 

- Membuat rencana dan sasaran taktis 

- Memetakan strategi 

- Membuat rencana kontingensi dan skenario 

- Membentuk tim intelijen 

3. Merencanakan operasi 

- Membuat tujuan dan rencana operasional 

- Memilih ukuran dan target 

- Menentukan tujuan abadi 

- Membuat perencanaan krisis 

4. Melaksanakan rencana 

Menggunakan: 

- Manajemen bersasaran 

- Panel instrumen kinerja 

- Rencana sekali pakai 

- Tanggung jawab terdesentralisasi 

5. Memonitor dan mempelajari 

- Mengevaluasi perencanaan 

- Mengevaluasi operasi 

Menetapkan tujuan diawali oleh para manajer puncak. Keseluruhan proses perencanaan dimulai dengan menetapkan misi dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Misi berarti dasar keberadaan perusahaan, berada di puncak hierarki tujuan. Misi menjabarkan nilai-nilai, cita-cita, dan dasar keberadaan perusahaan. Misi yang ditetapkan dengan jelas merupakan dasar dari penetapan tujuan dan rencana ke depan. Pernyataan misi adalah gambaran umum tujuan yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis. Pernyataan misi yang tepat dapat meningkatkan motivasi pegawai dan kinerja perusahaan. Bebrapa pernyataan misi menggambarkan karakteristik perusahaan, seperti nilai-nilai perusahaan, kualitas produk, lokasi perusahaan, dan sikap terhadap pegawai. 

Tujuan dan rencana 

Tujuan strategis, yang juga disebut tujuan resmi adalah pernyataan umum mengenai masa depan yang ingin dicapai perusahaan. Tujuan ini berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan, bukan dengan divisi atau departemen tertentu. Rencana strategis menentukan langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang akan diambil perusahaan untuk mencapai tujuan strategis. Rencana strategis merupakan cetak biru yang menentukan aktivitas dan alokasi sumber daya perusahaan yang diperlukan untuk mencapai target. Setelah menetapkan tujuan strategis, langkah berikutnya adalah menentukan tujuan taktis, yaitu hasil-hasil yang hendak dicapai oleh divisi-divisi dan departemen-departemen utama di perusahaan. Tujuan ini berlaku untuk manajemen menengah dan menggambarkan langkah yang harus dilakukan oleh subunit-subunit utama perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Rencana taktis dibuat untuk membantu melaksanakan rencana strategis utama dan mencapai bagian tertentu dari strategi perusahaan. Rencana taktis biasanya memiliki jangka waktu lebih pendek daripada rencana strategis. Tujuan operasional adalah hasil yang diharapkan dari departemen, kelompok kerja, dan individu pegawai. Tujuan operasional bersifat pasti dan terukur. 

Tujuan-tujuan perusahaan yang disusun secara efektif bersifat selaras. Maksudnya, tujuan-tujuan tersebut bersifat konsisten dan saling mendukung agar tujuan yang dicapai tingkat yang lebih rendah memungkinkan untuk mencapai tujuan di tingkat yang lebih tinggi. Kinerja perusahaan adalah hasil dari sejauh mana elemen-elemen yang saling bergantung ini berjalan selaras, sehingga para individu, tim, departemen harus bekerja secara harmonis. Teknik yang maik popular untuk menyelaraskan tujuan adalah membuat peta strategi. Peta strategi adalah gambaran visual dari faktor-faktor penting pendorong kesuksesan perusahaan yang menunjukkan hubungan antara tujuan dan rencana spesifik di setiap bidang. Peta strategi menjadi sarana ampuh bagi para manajer untuk melihat hubungan sebab-akibat antara tujuan dan rencana.

Peta Strategi untuk Menyelaraskan Tujuan

 Kriteria tujuan efektif adalah sebagai berikut: 

1. Spesifik dan terukur 

2. Memiliki jangka waktu yang pasti 

3. Mencakup hasil-hasil penting 

4. Menantang tetapi realistis 

5. Dikaitkan dengan imbalan 

Para manajer menggunakan tujuan operasional untuk mengarahkan pegawai dan sumber daya guna mencapai hasil spesifik yang memungkinkan perusahaan untuk berkinerja secara efisien dan efektif. Kemudian para manajer menggunakan sejumlah pendekatan perencanaan, termasuk manajemen bersasaran, rencana sekali pakai, dan rencana tetap. 

1. Manajemen bersasaran (Management By Objective – MBO

Manajemen bersasaran digagas oleh ahli manajemen ternama, Peter Drucker dalam bukunya, The Practice of Management yang terbit pada tahun 1954. Manajemen bersasaran mempunyai pengertian sistem yang digunakan oleh para manajer dan pegawai untuk menetapkan tujuan bagi setiap departemen, proyek, dan personel serta menggunakan mereka untuk memonitor kinerja selanjutnya. 

Langkah-langkah manajemen bersasaran: 

1. Menetapkan tujuan. Menetapkan tujuan meliputi pegawai di semua tingkat. Para manajer mengikuti kriteria tujuan efektif dan memastikan tanggung jawab disebarkan untuk mencapai tujuan. Tujuan harus ditetapkan secara bersama-sama. Kesepakatan antara pegawai dan pengawas akan menciptakan komitmen terkuat untuk mencapai tujuan. 

2. Mengembangkan rencana aksi. Rencana aksi sama halnya dengan rencana tindakan. Rencana tindakan memberi arah bagi tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta dibuat untuk individu maupun departemen. 

3. Melakukan evaluasi kemajuan. Evaluasi secara rutin penting dilakukan untuk memastikan bahwa rencana tindakan berjalan atau tidak. Evaluasi ini dapat dilakukan secara informal oleh manajer beserta bawahannya, sementara perusahaan melakukan evaluasi setiap 3, 6, atau 9 bulanan. Pemeriksaan rutin ini memungkinkan manajer dan pegawai melihat apakah pekerjaan sudah sesuai target, dan apakah tindakan perbaikan diperlukan. 

4. Menilai kinerja secara keseluruhan. Langkah terakhir dalam manajemen bersasaran adalah mengevaluasi secara seksama pencapaiantujuan oleh individu dan departemen. Keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan merupakan bagian dari sistem penilaian kinerja. Penilaian kinerja departemen-departemen dan perusahaan secara keseluruhan menjadi penentu tujuan untuk periode berikutnya. Proses manajemen bersasaran ini berulang setiap tahun. 

2. Rencana sekali pakai dan rencana tetap 

Rencana sekali pakai adalah rencana yang dibuat untuk mencapai sejumlah tujuan yang kemungkinan tidak berulang di masa depan. Contoh rencana sekali pakai, yaitu mendirikan kantor pusat baru dan merenovasi kantor. Rencana tetap adalah rencana berkelanjutan yang memberi panduan melakukan dan mengatasi tugas atau situasi yang terjadi secara berulang di perusahaan. Contoh rencana tetap, yaitu kebijakan penggunaan internet dan email, peraturan tidak boleh makan di ruangan, dan prosedur penangan keluhan pelanggan. 

Pada dunia bisnis yang makin bergejolak dan tidak pasti ini para manajer beralih untuk menggunakan pendekatan perencanaan inovatif yang membantu melindungi perusahaan dari peristiwa yang tak terduga. Tiga metode perencanaan penting adalah perencanaan kontingensi, pembuatan skenario, dan perencanaan krisis. 

1. Perencanaan Kontingensi 

Rencana kontingensi adalah rencana perusahaan ketika mengalami kondisi darurat, kemerosotan, maupun situasi tak terduga. Untuk membuat rencana kontingensi, para manajer mengenali faktor-faktor penting di lingkungan, seperti potensi krisis ekonomi, kelesuan pasar, dsb. Kemudian, para manjajer menyusun respon-respon alternatif terhadap kontingensi yang berdampak terburuk, dan berfokus kepada kondisi terburuk yang mungkin terjadi. 

2. Pembuatan skenario 

Pembuatan skenario adalah langkah-langkah untuk mengamati tren dan ketidaksinambungan yang sedang terjadi, serta memvisualisasikan kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik di masa depan. 

3. Perencanaan krisis 

Perencanaan krisis hampir sama dengan perencanaan kontingensi, yaitu rencana yang digunakan saat mengalami kejadian tak terduga. Dua tahapan penting dalam perencanaan krisis, yaitu pencegahan krisis dan persiapan krisis. Pencegahan krisis meliputi membangun hubungan dan mendeteksi sinyal dari lingkungan. Sementara persiapan krisis meliputi membentuk tim manajemen krisis dan juru bicara perusahaan, membuat rencana manajemen krisis terperinci, serta membuat sistem komunikasi yang efektif. 

Tujuan perencanaan dan penetapan tujuan adalah untuk membantu perusahaan mencapai kinerja tinggi. Untuk mencapainya, perusahaan menggunakan pendekatan perencanaan tradisonal dan pendekatan perencanaan kinerja tinggi. 

1. Perencanaan tradisonal 

Perencanaan tradisonal dilakukan sepenuhnya oleh eksekutif puncak dengan menggunakan jasa konsultan atau yang lebih umum lagi, melalaui departemen perencanaan pusat. Departemen perencanaan pusat adalah sekelompok ahli perencanaan yang melapor secara langsung kepada CEO atau presiden. Para ahli perencanaan dipekerjakan untuk mengumpulkan data dan membuat rencana strategis terperinci untuk perusahaan secara keseluruhan. Pendekatan perencanaan ini bersifat top-down Karen atujuan dan rencana diberikan kepada divisi-divisi dan departemen utama setelah disetujui oleh presiden. 

2. Perencanaan kinerja tinggi 

Perkembangan pendekatan baru diawali dengan peralihan kepada perencanaan terdesentralisasi, yaitu para ahli perencanaan bekerja bersama para manajer divisi atau departemen utama untuk membuat tujuan dan rencana mereka sendiri. Dikarenakan lingkungan makin mudah bergejolak, para eksekutif puncak melihat manfaat jika perencanaan terdesentralisasi dibawa lebih jauh, yaitu dengan memungkinkan para ahli perencanaan untuk bekerja secara langsung dengan manajer dan pegawai lini depan untuk membuat rencana dinamis yang dapat memenuhi kebutuhan yang cepat berubah. 

Perusahaan memerlukan cara untuk melihat kemajuan rencana serta mengukur kemajuan tersebut dalam mencapai tujuan. Perusahaan-perusahaan mulai menggunakan panel instrumen kinerja bisnis sebagai cara bagi kalangan eksekutif untuk mengawasi indicator-indikator penting kinerja. Kini, panel instrumen berkembang menjadi sistem yang meluas di perusahaan yang membantu menyelaraskan dan mengawasi tujuan di seluruh perusahaan. 

Itulah sekilas tentang perencanaan manajerial dan penetapan tujuan. Semoga dengan membaca tulisan saya ini, para pembaca dapat memiliki wawasan mengenai beragam tujuan dan rencana yang ada di perusahaan-perusahaan. Thank you for reading, and see you :)

Bab 1: Manajemen Inovatif di Masa Sulit

Hello :) Akhirnya setelah melewati mid-test yang sangat panjang *halah*, kita kembali ke rutinitas awal. Sebelum UTS, kita banyak belajar tentang bisnis. Tapi nggak afdol kan rasanya kalau kita nggak belajar juga tentang bagaimana manajemen perusahaan. Nah, untuk beberapa bulan ke depan, saya akan mengulas tentang apa dan bagaimana manajemen itu. Untuk pemanasannya nih, yuk dibaca review saya kali ini. 

Di dunia yang sarat dengan perubahan cepat, peristiwa tak terduga, dan ketidakpastian, organisasi membutuhkan manajer yang bisa membangun jaringan dan menghimpun orang menuju tujuan yang sama. Manajer harus memotivasi dan mengkoordinasikan orang lain untuk menghadapi berbagai tantangan yang kompleks. Manajer juga harus fokus pada inovasi agar tetap kompetitif.di lingkungan global yang bersifat hiperkompetitif, perusahaan harus lebih banyak berinovasi. Karena dengan berinovasi dalam produk, layanan, sistem manajemen, proses produksi, nilai-nilai perusahaan, dan aspek lain dari organisasi dapat membuat perusahaan tumbuh, berubah, dan berhasil. 

Manajer merupakan fungsi eksekutif dari organisasi, yang bertanggung jawab membangun dan mengkoordinasikan seluruh sistem, dan bukan mengerjakan tugas-tugas tertentu. Artinya, manajer yang handal, menciptakan sistem dan kondisi yang memungkinkan orang lain mengerjakan pekerjaan tersebut. Dengan menciptakan sistem dan lingkungan yang tepat, para menajer memastikan bahwa departemen atau organisasi mereka dapat bertahan dan berjaya meskipun masa jabatan supervisor atau manajernya telah habis. 

Manajemen adalah pecapaian tujuan-tujuan organisasional secara efektif dan efidien melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya-sumber daya organisasional. Manajemen sendiri mempunyai empat fungsi, yaitu: 

1. Perencanaan. Perencanaan berarti mengidentifikasi berbagai tujuan untuk kinerja organisasi di masa mendatang serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. 

2. Pengelolaan. Pengelolaan mencakup menentukan tugas, mengelompkkan tugas, mendelegasikan otoritas, dan mengalokasikan sumber daya di seluruh organisasi. 

3. Kepemimpinan. Kepemimpinan berarti menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. 

4. Pengendalian. Pengendalian berarti memonitor aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi sejalan dengan tujuannya, dan membuat koreksi jika diperlukan. 

Organisasi secara formal dapat diartikan sebagai suatu entitas sosial yang diarahkan oleh tujuan dan dibangun secara sengaja. Organisasi mempertemukan pengetahuan, orang, dan bahan baku untuk melakukan tugas. Tanggung jawab manajer adalah mengkoordinasikan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif guna mencapai tujuan organisasi. Efektif berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Efisien berarti jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional. 

Tugas manajer bersifat kompleks dan multidimensional, serta memerlukan berbagai keterampilan. Keterampilan-ketrampilan yang dibutuhkan untuk mengatur sebuah organisasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu keterampilan konseptual, keterampilan interpersonal, dan keterampilan teknis. 

1. Keterampilan konseptual adalah kemampuan kognitif untuk melihat organisasi sebagi suatu sistem utuh dan hubungan antarbagiannya. Keterampilan konseptual mencakup pemikiran, pemrosesan informasi, dan kemampuan perencanaan manajer 

2. Keterampilan interpersonal adalah kemampuan manajer untuk bekerja dengan dan melalui orang lain, serta bekerja secara efektif sebagai anggota tim. Keterampilan ini termasuk keterampilan memotivasi, memfasilitasi, mengkoordinasi, memimpin, mengkomunikasikan, dan menyelesaikan konflik. 

3. Keterampilan teknis adalah pemahaman dan penguasaan dalam melaksanakan tugas tertentu. Keterampilan ini mencakup penguasaab metode, teknik, dan peralatan yang digunakan dalam fungsi-fungsi tertentu, seperti rekayasa, manufaktur, atau keuangan. 

Di masa pergolakan, para manajer harus berdiri tegar dan menerapkan seluruh keterampilan dan kompetensi mereka sehingga dapat menguntungkan organisasi dan seluruh pemangku kepentingannya, baik karyawan, pelanggan, investor, masyarakat, dan seterusnya. Banyak manajer yang gagal menerapkan keterampilan mereka secara efektif dan etis untuk memenuhi tuntutan dunia yang tidak pasti dan berubah dengan cepat. Umumnya, kesalahan manajer meliputi kemampuan komunikasi dan menyimak yang buruk, keterampilan interpesrsonal yang buruk, memperlakukan karyawan sebagai instrument, gagal memperjelas arahan dan ekspektasi kinerja, melarang pendapat-pendapat yang berseberangan, dan ketidakmampuan membangun tim manajemen yang bercirikan saling percaya dan hormat. 

Ada dua jenis perbedaaan dalam manajemen, yaitu secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal, dibagi menjadi empat, yaitu manajer puncak, manajer tingkat menengah,manajer proyek, dan manajer lini pertama. 

1. Manajer puncak, adalah manajer yang berada di tingkat teratas hierarki organisasi dan bertanggungjawab terhadap keseluruhan organisasi. Mereka disebut sebagai presiden, direktur, direktur eksekutif, chief executive officer (CEO), dan wakil presiden eksekutif. 

2. Manajer tingkat menengah, adalah manajer yang bekerja di tingkat menengah organisasi dan bertanggungjawab untuk unit-unit bisnis dan departemen-departemen utama. Contohnya adalah kepala departemen, kepala divisi, manajer kendali mutu, dan direktur laboratorium penelitian. 

3. Manajer proyek, adalah manajer yang bertanggungjawab untuk proyek kerja temporer yang melibatkan partisipasi orang dari beragam fungsi dan tingkatan organisasi. 

4. Manajer lini pertama, adalah manajer yang bertanggungjawab secara langsung terhadap produksi barang dan jasa. Mereka dinamakan supervisor, manajer lini, kepala bagian, dan kepala kantor. 

Sedangkan secara horizontal, manajemen dibagi menjadi dua, yaitu manajer fungsional dan manajer umum. 

1. Manajer fungsional, adalah manajer yang bertanggungjawab bagi departemen-departemen yang mnegerjakan tugas fungsional tunggal dan memiliki karyawan dengan pelatihan dan ketrampilan yang serupa. Departemen fungsional mencakup periklanan, penjualan, keuangan, sumber daya manusia, manufaktur, dan akuntansi. 

2. Manajer umum, yaitu manajer yang bertanggungjawab bagi sejumlah departemen yang mengerjakan beragam fungsi.

Bagaimana rasanya menjadi seorang manajer? Tentu kita tidak akan tahu, bila kita belum pernah mengerjakan pekerjaaan manajerial. Tapi kita bisa belajar mulai dari sekarang lho. Kita harus memulai perubahan dari dalam diri kita agar perilaku kita mencerminkan seorang manajer. Berikut saya sajikan perbedaan identitas individual dengan identitas manajer. 

Identitas individual: 

1. Spesialis, hanya melakukan tugas-tugas tertentu. 

2. Menyelesaikan sendiri berbagai tugas. 

3. Pelaku individual. 

4. Relatif mandiri dalam bekerja. 

Identitas manajer: 

1. Generalis, mengkoordinasikan beragam tugas. 

2. Menyelesaikan berbagai tugas melalui orang lain. 

3. Pembangun jaringan. 

4. Bersikap interdependen dalam bekerja. 

Manajer juga melakukan aktivitas-aktivitas yang cukup banyak, yang juga mencakup peran seorang manajer. Peran adalah sejumlah ekspektasi terhadap perilaku manajer. Tampilan di bawah ini memperlihatkan apa saja peran-peran manajer dalam sebuah perusahaan.

Sepuluh Peran Manajer

- Peran informasi, adalah berbagai aktivitas yang dilakukan untuk merawat dan membangun jaringan informasi. 

- Peran interpersonal, adalah berbagai aktivitas yang berkenaan dengan hubungan dengan orang lain dan berkaitan dengan keterampilan interpersonal. 

- Peran keputusan, yaitu berkenaan dengan peristiwa yang di dalamnya manajer harus menentukan sikap dan megambil tindakan. 

Perubahan lingkungan yang terjadi dengan cepat, menimbulkan transformasi mendasar yang berdampak besar terhadap pekerjaan manajer. Transformasi ini tercermin dalam transisi menuju tempat kerja baru. 

Tempat kerja baru: 

a. Karakteristik: 

- Teknologi: digital 

- Pekerjaaan: fleksibel dan virtual 

- Tenaga kerja: terberdayakan dan beragam 

b. Kompetensi manajemen: 

- Kepemimpinan: memberdayakan 

- Bekerja: oleh tim 

- Hubungan: kolaborasi 

Tempat kerja lama: 

a. Karakteristik: 

- Teknologi: mekanik 

- Pekerjaaan: terstruktur dan terlokalisasi 

- Tenaga kerja: karyawan loyal dan homogen 

b. Kompetensi manajemen: 

- Kepemimpinan: otokratis 

- Bekerja: oleh individu 

- Hubungan: konflik dan kompetensi

Nah, itulah ulasan saya tentang manajemen inovatif di masa sulit. Melalui ulasan saya ini, kita bisa memahami bahwa manajer harus selalu inovatif dan ikut berperan agar suatu perusahaan bisa tetap kompetitif. Thanks for reading, readers :)