Sunday, November 18, 2012

Bab 1: Manajemen Inovatif di Masa Sulit

Hello :) Akhirnya setelah melewati mid-test yang sangat panjang *halah*, kita kembali ke rutinitas awal. Sebelum UTS, kita banyak belajar tentang bisnis. Tapi nggak afdol kan rasanya kalau kita nggak belajar juga tentang bagaimana manajemen perusahaan. Nah, untuk beberapa bulan ke depan, saya akan mengulas tentang apa dan bagaimana manajemen itu. Untuk pemanasannya nih, yuk dibaca review saya kali ini. 

Di dunia yang sarat dengan perubahan cepat, peristiwa tak terduga, dan ketidakpastian, organisasi membutuhkan manajer yang bisa membangun jaringan dan menghimpun orang menuju tujuan yang sama. Manajer harus memotivasi dan mengkoordinasikan orang lain untuk menghadapi berbagai tantangan yang kompleks. Manajer juga harus fokus pada inovasi agar tetap kompetitif.di lingkungan global yang bersifat hiperkompetitif, perusahaan harus lebih banyak berinovasi. Karena dengan berinovasi dalam produk, layanan, sistem manajemen, proses produksi, nilai-nilai perusahaan, dan aspek lain dari organisasi dapat membuat perusahaan tumbuh, berubah, dan berhasil. 

Manajer merupakan fungsi eksekutif dari organisasi, yang bertanggung jawab membangun dan mengkoordinasikan seluruh sistem, dan bukan mengerjakan tugas-tugas tertentu. Artinya, manajer yang handal, menciptakan sistem dan kondisi yang memungkinkan orang lain mengerjakan pekerjaan tersebut. Dengan menciptakan sistem dan lingkungan yang tepat, para menajer memastikan bahwa departemen atau organisasi mereka dapat bertahan dan berjaya meskipun masa jabatan supervisor atau manajernya telah habis. 

Manajemen adalah pecapaian tujuan-tujuan organisasional secara efektif dan efidien melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya-sumber daya organisasional. Manajemen sendiri mempunyai empat fungsi, yaitu: 

1. Perencanaan. Perencanaan berarti mengidentifikasi berbagai tujuan untuk kinerja organisasi di masa mendatang serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. 

2. Pengelolaan. Pengelolaan mencakup menentukan tugas, mengelompkkan tugas, mendelegasikan otoritas, dan mengalokasikan sumber daya di seluruh organisasi. 

3. Kepemimpinan. Kepemimpinan berarti menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. 

4. Pengendalian. Pengendalian berarti memonitor aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi sejalan dengan tujuannya, dan membuat koreksi jika diperlukan. 

Organisasi secara formal dapat diartikan sebagai suatu entitas sosial yang diarahkan oleh tujuan dan dibangun secara sengaja. Organisasi mempertemukan pengetahuan, orang, dan bahan baku untuk melakukan tugas. Tanggung jawab manajer adalah mengkoordinasikan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif guna mencapai tujuan organisasi. Efektif berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Efisien berarti jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional. 

Tugas manajer bersifat kompleks dan multidimensional, serta memerlukan berbagai keterampilan. Keterampilan-ketrampilan yang dibutuhkan untuk mengatur sebuah organisasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu keterampilan konseptual, keterampilan interpersonal, dan keterampilan teknis. 

1. Keterampilan konseptual adalah kemampuan kognitif untuk melihat organisasi sebagi suatu sistem utuh dan hubungan antarbagiannya. Keterampilan konseptual mencakup pemikiran, pemrosesan informasi, dan kemampuan perencanaan manajer 

2. Keterampilan interpersonal adalah kemampuan manajer untuk bekerja dengan dan melalui orang lain, serta bekerja secara efektif sebagai anggota tim. Keterampilan ini termasuk keterampilan memotivasi, memfasilitasi, mengkoordinasi, memimpin, mengkomunikasikan, dan menyelesaikan konflik. 

3. Keterampilan teknis adalah pemahaman dan penguasaan dalam melaksanakan tugas tertentu. Keterampilan ini mencakup penguasaab metode, teknik, dan peralatan yang digunakan dalam fungsi-fungsi tertentu, seperti rekayasa, manufaktur, atau keuangan. 

Di masa pergolakan, para manajer harus berdiri tegar dan menerapkan seluruh keterampilan dan kompetensi mereka sehingga dapat menguntungkan organisasi dan seluruh pemangku kepentingannya, baik karyawan, pelanggan, investor, masyarakat, dan seterusnya. Banyak manajer yang gagal menerapkan keterampilan mereka secara efektif dan etis untuk memenuhi tuntutan dunia yang tidak pasti dan berubah dengan cepat. Umumnya, kesalahan manajer meliputi kemampuan komunikasi dan menyimak yang buruk, keterampilan interpesrsonal yang buruk, memperlakukan karyawan sebagai instrument, gagal memperjelas arahan dan ekspektasi kinerja, melarang pendapat-pendapat yang berseberangan, dan ketidakmampuan membangun tim manajemen yang bercirikan saling percaya dan hormat. 

Ada dua jenis perbedaaan dalam manajemen, yaitu secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal, dibagi menjadi empat, yaitu manajer puncak, manajer tingkat menengah,manajer proyek, dan manajer lini pertama. 

1. Manajer puncak, adalah manajer yang berada di tingkat teratas hierarki organisasi dan bertanggungjawab terhadap keseluruhan organisasi. Mereka disebut sebagai presiden, direktur, direktur eksekutif, chief executive officer (CEO), dan wakil presiden eksekutif. 

2. Manajer tingkat menengah, adalah manajer yang bekerja di tingkat menengah organisasi dan bertanggungjawab untuk unit-unit bisnis dan departemen-departemen utama. Contohnya adalah kepala departemen, kepala divisi, manajer kendali mutu, dan direktur laboratorium penelitian. 

3. Manajer proyek, adalah manajer yang bertanggungjawab untuk proyek kerja temporer yang melibatkan partisipasi orang dari beragam fungsi dan tingkatan organisasi. 

4. Manajer lini pertama, adalah manajer yang bertanggungjawab secara langsung terhadap produksi barang dan jasa. Mereka dinamakan supervisor, manajer lini, kepala bagian, dan kepala kantor. 

Sedangkan secara horizontal, manajemen dibagi menjadi dua, yaitu manajer fungsional dan manajer umum. 

1. Manajer fungsional, adalah manajer yang bertanggungjawab bagi departemen-departemen yang mnegerjakan tugas fungsional tunggal dan memiliki karyawan dengan pelatihan dan ketrampilan yang serupa. Departemen fungsional mencakup periklanan, penjualan, keuangan, sumber daya manusia, manufaktur, dan akuntansi. 

2. Manajer umum, yaitu manajer yang bertanggungjawab bagi sejumlah departemen yang mengerjakan beragam fungsi.

Bagaimana rasanya menjadi seorang manajer? Tentu kita tidak akan tahu, bila kita belum pernah mengerjakan pekerjaaan manajerial. Tapi kita bisa belajar mulai dari sekarang lho. Kita harus memulai perubahan dari dalam diri kita agar perilaku kita mencerminkan seorang manajer. Berikut saya sajikan perbedaan identitas individual dengan identitas manajer. 

Identitas individual: 

1. Spesialis, hanya melakukan tugas-tugas tertentu. 

2. Menyelesaikan sendiri berbagai tugas. 

3. Pelaku individual. 

4. Relatif mandiri dalam bekerja. 

Identitas manajer: 

1. Generalis, mengkoordinasikan beragam tugas. 

2. Menyelesaikan berbagai tugas melalui orang lain. 

3. Pembangun jaringan. 

4. Bersikap interdependen dalam bekerja. 

Manajer juga melakukan aktivitas-aktivitas yang cukup banyak, yang juga mencakup peran seorang manajer. Peran adalah sejumlah ekspektasi terhadap perilaku manajer. Tampilan di bawah ini memperlihatkan apa saja peran-peran manajer dalam sebuah perusahaan.

Sepuluh Peran Manajer

- Peran informasi, adalah berbagai aktivitas yang dilakukan untuk merawat dan membangun jaringan informasi. 

- Peran interpersonal, adalah berbagai aktivitas yang berkenaan dengan hubungan dengan orang lain dan berkaitan dengan keterampilan interpersonal. 

- Peran keputusan, yaitu berkenaan dengan peristiwa yang di dalamnya manajer harus menentukan sikap dan megambil tindakan. 

Perubahan lingkungan yang terjadi dengan cepat, menimbulkan transformasi mendasar yang berdampak besar terhadap pekerjaan manajer. Transformasi ini tercermin dalam transisi menuju tempat kerja baru. 

Tempat kerja baru: 

a. Karakteristik: 

- Teknologi: digital 

- Pekerjaaan: fleksibel dan virtual 

- Tenaga kerja: terberdayakan dan beragam 

b. Kompetensi manajemen: 

- Kepemimpinan: memberdayakan 

- Bekerja: oleh tim 

- Hubungan: kolaborasi 

Tempat kerja lama: 

a. Karakteristik: 

- Teknologi: mekanik 

- Pekerjaaan: terstruktur dan terlokalisasi 

- Tenaga kerja: karyawan loyal dan homogen 

b. Kompetensi manajemen: 

- Kepemimpinan: otokratis 

- Bekerja: oleh individu 

- Hubungan: konflik dan kompetensi

Nah, itulah ulasan saya tentang manajemen inovatif di masa sulit. Melalui ulasan saya ini, kita bisa memahami bahwa manajer harus selalu inovatif dan ikut berperan agar suatu perusahaan bisa tetap kompetitif. Thanks for reading, readers :)

No comments:

Post a Comment