Yay! Udah masuk review yang ketiga :D Kali ini, saya akan membahas tentang perumusan dan pelaksanaan strategi dalam perusahaan. Penasaran sama bab ini? Langsung dibaca aja yuk :)
Perumusan dan pelaksanaan
strategi erat hubungannya dengan manajemen strategi. Yang dimaksud dengan
manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang digunakan
untuk merumuskan dan melaksanakan strategi yang memungkinkan kesesuaian sangat
kompetitif antara perusahaan dan lingkungannya, sehingga dapat mencapai tujuan
perusahaan. Apakah manajemen strategi itu penting? Ya, karena manajemen
strategi dapat menentukan perusahaan mana yang sukses dan perusahaan mana yang
berjuang keras.
Langkah pertama manajemen strategis adalah mendefinisikan strategi secara eksplisit, yakni rencana tindakan yang menerangkan tentang alokasi sumber daya serta berbagai aktivitas untuk menghadapi lingkungan, memperoleh keunggulan bersaing, dan mencapai tujuan perusahaan. Keunggulan bersaing adalah hal yang membedakan suatu perusahaan dari perusahaan lain dan member cirri khas bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar konsumen. Agar perusahaan tetap kompetitif, mereka harus berfokus pada tiga hal, yaitu kompetensi dasar, mengembangkan sinergi, dan menciptakan nilai bagi pelanggan.
- Memanfaatkan kompetensi dasar. Kompetensi dasar adalah sesuatu yang dilakukan perusahaan dengan sangat baik disbanding pesaingnya. Kompetensi dasar merupakan keunggulan bersaing, karena perusahaan memiliki keahlian yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Kompetensi dasar bisa berupa keunggulan di bidang penelitian dan pengembangan, teknologi, efisiensi proses, maupun layanan pelanggan yang unggul.
- Mengembangkan sinergi. Sinergi adalah kondisi yang timbul ketika bagoan-bagian perusahaan berinteraksi untuk menghasilkan dampak bersama yang lebih besar daripada jumlah semua bagian yang bertindak sendiri-sendiri.
- Menciptakan nilai bagi pelanggan. Memberikan nilai bagi pelanggan merupakan inti dari strategi. Nilai dapat didefinisikan sebagai gabungan keuntungan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan.
Strategi juga mempunyai tingkatan, yakni:
1. Strategi tingkat-perusahaan, yaitu tingkat strategi yang berhubungan dengan pertanyaan, “Bagaimana cara kita bersaing?”. Tingkat ini berkaitan dengan unit bisnisatau lini produk perusahaan.
2. Strategi tingkat-usaha, yaitu berkaitan dengan setiap unit bisnis atau lini produk.
3. Strategi tingkat-fungsi, yakni tingkat strategi yang berhubungan dengan departemen-departemen fungsional utama di unit usaha.
Ada beberapa langkah dalam proses manajemen strategis, yaitu sebagai berikut:
1. Mengevaluasi misi, tujuan, dan strategi yang ada.
2. Memindai lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal meliputi nasional dan global, sementara lingkungan eksternal meliputi kemampuan dasar, sinergi, dan nilai kreasi.
3. Mengenali faktor-faktor strategis yang perlu diubah. Melalui pemindaian internal, kita mengenali faktor peluang dan kesempatan. Dan melalui pemindaian eksternal, kita mengenali faktor kekuatan dan kelemahan. Langkah kedua dan ketiga ini didasarkan pada analisis SWOT, yaitu analisis mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan.
4. Merumuskan misi, tujuan, dan strategi besar baru.
5. Merumuskan strategi (perusahaan, usaha, fungsional).
6. Menerapkan strategi lewat perubahan kepemimpinan/budaya struktur, sumber daya manusia, sistem informasi dan kontrol.
Perumusan strategi mencakup perencanaan dan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan, serta membuat rencana strategis spesifik. Perumusan strategi mencakup evaluasi masalah-masalah di lingkungan internal maupun eksternal dan integrasi hasil evaluasi tersebut ke dalam tujuan dan strategi. Sementara pelaksanaan strategi adalah suatu kegiatan penggunaan sarana manajerial dan organisasional untuk mengarahkan berbagai sumber daya agar dapat mencapai tujuan strategis.
Perbedaan kekuatan dan kelemahan internal dengan kekuatan dan ancaman eksternal:
- Kekuatan dan kelemahan internal. Kekuatan adalah karakteristik internal positif yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja strategisnya, sedangkan kelemahan adalah karakteristik internal yang dapat menghambat atau membatasi kinerja perusahaan.
- Kekuatan dan ancaman eksternal. Kekuatan adalah karakteristik lingkungan eksternal yang berpotensi membantu perusahaan mencapai atau melampaui tujuan strategisnya. Ancaman adalah karakteristik lingkungan eksternal yang menghambat perusahaan mencapai tujuan strategisnya.
Di awal tadi, saya sudah membahas tentang tiga tingkatan strategi. Nah, saya akan mengulas satu per satu dari ketiga tingkatan tersebut. Yang pertama adalah strategi tingkat-perusahaan. Dalam strategi tersebut, terdapat beberapa komponen di dalamnya. Ada strategi portofolio, matriks BCG, dan strategi diversifikasi.
- Strategi portofolio,yaitu gabungan unit usaha dengan lini produk perusahaan yang berpadu secara logis untuk memberikan sinergi dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
- Matriks BCG adalah konsep yang digagas oleh Boston Consulting Group untuk mengevaluasi dimensi tingkat pertumbuhan usaha dan pangsa pasar dari unit-unit usaha strategis. Tingkat pertumbuhan usaha adalah sejauh mana peningkatan industri secara keseluruhan, sementara pangsa pasar menentukan apakah suatu unit usaha lebih banyak atau lebih sedkit menguasai pasar dibandingkan dengan pesaingnya. Gabungan antara tingkat pertumbuhan dengan pangsa pasar merupakan empat kategori bagi portofolio perusahaan.
1. Bintang, melambangkan usaha dengan pangsa pasar besar di industri yang berkembang pesat. Usaha bintang penting karena mempunyai potensi pertumbuhan lain, serta akan menghasilkan keuntungan arus kas positif di masa depan.
2. Cash cow, melambangkan usaha di industri yang matang dan lambat pertumbuhannya, tetapi menjadi usaha dominan dengan pangsa pasar yang besar.
3. Tanda tanya, melambangkan usaha di industri baru yang berkembang pesat, namun pangsa pasarnya kecil. Usaha tanda Tanya sangat berisiko, karena berpotensi menjadi bintang, atau justru gagal.
4. Anjing, melambangkan usaha berkinerja rendah dengan pangsa pasar yang kecil dan pertumbuhan yang lambat. Usaha anjing tidak banyak menguntungkan perusahaan dan dapat ditutup atau dijual jika perbaikan tidak memungkinkan.
- Strategi diversifikasi, yaitu strategi beralih ke lini usaha baru. Diversifikasi bertujuan untuk memperluas usaha perusahaan dalam rangka menghasilkan berbagai barang dan jasa yang berharga.perusahaan perlu melakukan strategi diversifikasi terkait apabila usaha baru masih terkait dengan kegiatan usaha yang sedang dilakukan perusahaan. Sementara diversifikasi terpisah dilakukan ketika perusahaan memperluas jenis usaha yang benar-benar baru. Para manajer juga dapat memanfaatkan peluang diversifikasi untuk menciptakan nilai lewat strategi integrasi vertikal. Integrasi vertikal berarti perusahaan memperluas usaha yang menghasilkan pasokan yang diperlukan oleh produk, atau usaha yang mendistribusikan atau menjual produk tersebut kepada pelanggan.
Strategi tingkat-usaha
Strategi ini berfokus kepada cara bersaing. Cara yang popular dan efektif untuk merumuskan strategi adalah lima kekuatan dan strategi kompetitif Porter. Lima kekuatan kompetitif Porter ini membantu menentukan posisi perusahaan versus pesaingnya di dunia industri. Kekuatan-keuatan itu adalah:
1. Potensi pesaing baru. Kebutuhan modal dan penghematan ekonomi adalah contoh dua potensi yang dapat mencegah munculnya pesaing baru. Pada umumnya, perusahaan dimudahkan dengan adanya teknologi internet untuk memasuki indutri, karena tidak memerlukan unsur-unsur perusahaan seperti daya jual yang mapan, maupun aset fisik seperti bangunan.
2. Daya tawar pembeli. Pelanggan yang cerdas menjadi pelanggan yang terberdayakan. Internet memungkinkan pelanggan untuk mengaskses beragam informasi mengenai barang, jasa, dan pesaing, sehingga meningkatkan daya tawar mereka.
3. Daya tawar pemasok. Pemusatan pemasok dan ketersediaan pemasok pengganti merupakan faktor-faktor penting yang menentukan daya tawar pemasok. Pada umumnya, internet cenderung meningkatkan daya tawar pemasok.
4. Ancaman produk pengganti. Kekuatan alternatif dan pengganti produk perusahaan dapat dipengaruhi oleh perubahan biaya atau tren, misalnya peningkatan kesadaran pelanggan akan kesehatan dapat melunturkan loyalitas pelanggan. Dalam hal ini, internet menciptakan ancaman produk pengganti baru.
5. Persaingan antarkompetitor. Persaingan antarkompetitor dipengaruhi oleh keempat faktor sebelumnya, disamping oleh biaya dan diferensiasi produk.
Untuk mengetahui daya saingnya di setiap kekuatan, Porter menyarankan perusahaan untuk menggunakan satu dari tiga strategi, yakni diferensiasi, kepemimpinan biaya, atau fokus.
- Diferensiasi, yaitu jenis strategi kompetitif yang digunakan oleh perusahaan untuk membedakan produk atau jasanya dari produk atau jasa pesaingnya. Perusahaan dapat menggunakan iklan yang kreatif, produk yang khas, pelayanan bermutu, atau teknologi baru untuk menghasilkan produk yang dianggap unik. Strategi diferensiasi dapat mengurangi persaingan jika pelanggan setia kepada merek perusahaan. Diferensiasi yang berhasil juga dapat mengurangi daya tawar pembeli partai karena produk lain dianggap kurang menarik, yang juga membantu perusahaan mencegah ancaman produk pengganti. Selain itu, difrensiasi mencegah munculnya pesaing baru melalui loyalitas pelanggan yang sulit diatasi.
- Kepemimpinan biaya, yaitu jenis strategi kompetitif yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas produksi baru secara agresif, memotong biaya, dan mengendalikan biaya dengan ketat agar lebih efisien dari pesaingnya. Posisi rendah biaya berarti perusahaan dapat menetapkan harga lebih rendah dari harga pesaingnya, tetapi masih dapat menawarkan kualitas yang realtif tinggi dan memperoleh keuntungan yang cukup banyak. Menjadi produsen biaya rendah merupakan strategi yang baik untuk menghadapi lima kekuatan kompetitif yang sudah saya bahas sebelumnya.
- Fokus, yaitu jenis strategi kompetitif yang berkonsentrasi kepada pasar wilayah atau kelompok pembeli tertentu.
Dewasa ini, banyak perusahaan yang semakin bertumbuh dan berkembang, serta mengalami peningkatan kemampuan dalam inovasi. Tren terkini lainadalah penggunaan kemitraan strategis sebagai alternative bagi merger dan akuisisi yang juga menjadi tren di kalangan perusahaan.
Inovasi dari dalam bisa dimulai dengan melakukan kemampuan dinamis. Pendekatan strategis yang disebut dengan kemampuan dinamis berarti bahwa para manajer berfokus pada melakukan lebih banyak upaya peningkatan dan pengembangan dengan memanfaatkan aset, kemampuan, dan kompetensi yang sudah dimilki perusahaan. Selain inovasi dari dalam, perusahaan juga dapat melakukan inovasi dari luar. Kerjasama dengan perusahaan lain, bahkan terkadang dengan pesaing, merupakan unsur penting dari cara perusahaan sukses memasuki bidang usaha baru.
Banyak perusahaan yang beroperasi secara global dengan menggunakan strategi lain. Strategi tersebut antara lain:
1. Globalisasi. Globalisasi mempunyai makna desain produk dan strategi pengiklanan di seluruh dunia dilakukan secara terstandardisasi. Dasar strategi ini adalah anggapan bahwa adanya pasar global tunggal untuk produk konsumen dan industri. Teorinya adalah bahwa semua orang di dunia ingin membeli produk yang sama dan hidup dengan cara yang sama.
2. Strategi multidomestik, berarti persaingan di setiap negara ditangani secara terpisah dengan negara lain. Yang dimaksud dengan strategi multidomestik adalah penyesuaian desain produk dan strategi periklanan untuk memenuhi kebutuhan tertentu masing-masing negara.
3. Strategi transnasional, yaitu strategi yang menggabungkan koordinasi global untuk mencapai efisiensi dengan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan tertentu banyak negara. Strategi ini bertujuan untuk mencapai integrasi global sekaligus daya respons nasional.
Langkah terakhir dalam manajemen strategis adalah menerapkan strategi, yaitu bagaimana strategi diterapkan atau dilaksanakan. Ada sejumlah sarana untuk menerapkan strategi, yaitu:
1. Kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan kunci penting penerapan strategi yang berhasil. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar menunjukkan perilaku baru yang diperlukan dalam menerapkan strategi. Para pemimpin menggunakan persuasi, teknik motivasi, dan nilai-nilai budaya untuk mendukun strategi baru. Mereka dapat member ceramah kepada karyawan,membangun koalisi dengan pihak-pihak yang mendukung arah strategi baru, dan membujuk para manajer menengah untuk bekerja sama dengan visi mereka tentang perusahaan.
2. Rancangan struktural. Rancangan struktural terkait dengan tanggung jawab para manajer, tingkat kewenangan, serta konsolidasi dari berbagai fasilitas, departemen, dan divisi. Struktur juga terkait masalah-masalah seperti sentralisasi versus desentralisasi dan rancangan tugas kerja.
3. Sistem informasi dan kendali. Sistem informasi dan kendali mencakup sistem imbalan, gaji, anggaran alokasi sumber daya, sistem teknologi informasi, serta peraturan, kebijakan, dan prosedur perusahaan.perubahan sistem-sistem ini menjadi sarana utama dalam menerapkan strategi.
4. Sumber daya manusia. Sumber daya perusahaan adalah pegawainya. Sumber daya manusia bertugas untuk merekrut, menyeleksi, melatih, memindahkan, mempromosikan, dan memecat pegawai dalam upaya mencapai tujuan strategis.
Yap, itulah sekilas tentang perumusan dan pelaksanaan strategi. Semoga bermanfaat ya, readers. See you on next topic :D
Langkah pertama manajemen strategis adalah mendefinisikan strategi secara eksplisit, yakni rencana tindakan yang menerangkan tentang alokasi sumber daya serta berbagai aktivitas untuk menghadapi lingkungan, memperoleh keunggulan bersaing, dan mencapai tujuan perusahaan. Keunggulan bersaing adalah hal yang membedakan suatu perusahaan dari perusahaan lain dan member cirri khas bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar konsumen. Agar perusahaan tetap kompetitif, mereka harus berfokus pada tiga hal, yaitu kompetensi dasar, mengembangkan sinergi, dan menciptakan nilai bagi pelanggan.
- Memanfaatkan kompetensi dasar. Kompetensi dasar adalah sesuatu yang dilakukan perusahaan dengan sangat baik disbanding pesaingnya. Kompetensi dasar merupakan keunggulan bersaing, karena perusahaan memiliki keahlian yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Kompetensi dasar bisa berupa keunggulan di bidang penelitian dan pengembangan, teknologi, efisiensi proses, maupun layanan pelanggan yang unggul.
- Mengembangkan sinergi. Sinergi adalah kondisi yang timbul ketika bagoan-bagian perusahaan berinteraksi untuk menghasilkan dampak bersama yang lebih besar daripada jumlah semua bagian yang bertindak sendiri-sendiri.
- Menciptakan nilai bagi pelanggan. Memberikan nilai bagi pelanggan merupakan inti dari strategi. Nilai dapat didefinisikan sebagai gabungan keuntungan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan.
Strategi juga mempunyai tingkatan, yakni:
1. Strategi tingkat-perusahaan, yaitu tingkat strategi yang berhubungan dengan pertanyaan, “Bagaimana cara kita bersaing?”. Tingkat ini berkaitan dengan unit bisnisatau lini produk perusahaan.
2. Strategi tingkat-usaha, yaitu berkaitan dengan setiap unit bisnis atau lini produk.
3. Strategi tingkat-fungsi, yakni tingkat strategi yang berhubungan dengan departemen-departemen fungsional utama di unit usaha.
Ada beberapa langkah dalam proses manajemen strategis, yaitu sebagai berikut:
1. Mengevaluasi misi, tujuan, dan strategi yang ada.
2. Memindai lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal meliputi nasional dan global, sementara lingkungan eksternal meliputi kemampuan dasar, sinergi, dan nilai kreasi.
3. Mengenali faktor-faktor strategis yang perlu diubah. Melalui pemindaian internal, kita mengenali faktor peluang dan kesempatan. Dan melalui pemindaian eksternal, kita mengenali faktor kekuatan dan kelemahan. Langkah kedua dan ketiga ini didasarkan pada analisis SWOT, yaitu analisis mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan.
4. Merumuskan misi, tujuan, dan strategi besar baru.
5. Merumuskan strategi (perusahaan, usaha, fungsional).
6. Menerapkan strategi lewat perubahan kepemimpinan/budaya struktur, sumber daya manusia, sistem informasi dan kontrol.
Perumusan strategi mencakup perencanaan dan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan, serta membuat rencana strategis spesifik. Perumusan strategi mencakup evaluasi masalah-masalah di lingkungan internal maupun eksternal dan integrasi hasil evaluasi tersebut ke dalam tujuan dan strategi. Sementara pelaksanaan strategi adalah suatu kegiatan penggunaan sarana manajerial dan organisasional untuk mengarahkan berbagai sumber daya agar dapat mencapai tujuan strategis.
Perbedaan kekuatan dan kelemahan internal dengan kekuatan dan ancaman eksternal:
- Kekuatan dan kelemahan internal. Kekuatan adalah karakteristik internal positif yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja strategisnya, sedangkan kelemahan adalah karakteristik internal yang dapat menghambat atau membatasi kinerja perusahaan.
- Kekuatan dan ancaman eksternal. Kekuatan adalah karakteristik lingkungan eksternal yang berpotensi membantu perusahaan mencapai atau melampaui tujuan strategisnya. Ancaman adalah karakteristik lingkungan eksternal yang menghambat perusahaan mencapai tujuan strategisnya.
Di awal tadi, saya sudah membahas tentang tiga tingkatan strategi. Nah, saya akan mengulas satu per satu dari ketiga tingkatan tersebut. Yang pertama adalah strategi tingkat-perusahaan. Dalam strategi tersebut, terdapat beberapa komponen di dalamnya. Ada strategi portofolio, matriks BCG, dan strategi diversifikasi.
- Strategi portofolio,yaitu gabungan unit usaha dengan lini produk perusahaan yang berpadu secara logis untuk memberikan sinergi dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
- Matriks BCG adalah konsep yang digagas oleh Boston Consulting Group untuk mengevaluasi dimensi tingkat pertumbuhan usaha dan pangsa pasar dari unit-unit usaha strategis. Tingkat pertumbuhan usaha adalah sejauh mana peningkatan industri secara keseluruhan, sementara pangsa pasar menentukan apakah suatu unit usaha lebih banyak atau lebih sedkit menguasai pasar dibandingkan dengan pesaingnya. Gabungan antara tingkat pertumbuhan dengan pangsa pasar merupakan empat kategori bagi portofolio perusahaan.
1. Bintang, melambangkan usaha dengan pangsa pasar besar di industri yang berkembang pesat. Usaha bintang penting karena mempunyai potensi pertumbuhan lain, serta akan menghasilkan keuntungan arus kas positif di masa depan.
2. Cash cow, melambangkan usaha di industri yang matang dan lambat pertumbuhannya, tetapi menjadi usaha dominan dengan pangsa pasar yang besar.
3. Tanda tanya, melambangkan usaha di industri baru yang berkembang pesat, namun pangsa pasarnya kecil. Usaha tanda Tanya sangat berisiko, karena berpotensi menjadi bintang, atau justru gagal.
4. Anjing, melambangkan usaha berkinerja rendah dengan pangsa pasar yang kecil dan pertumbuhan yang lambat. Usaha anjing tidak banyak menguntungkan perusahaan dan dapat ditutup atau dijual jika perbaikan tidak memungkinkan.
- Strategi diversifikasi, yaitu strategi beralih ke lini usaha baru. Diversifikasi bertujuan untuk memperluas usaha perusahaan dalam rangka menghasilkan berbagai barang dan jasa yang berharga.perusahaan perlu melakukan strategi diversifikasi terkait apabila usaha baru masih terkait dengan kegiatan usaha yang sedang dilakukan perusahaan. Sementara diversifikasi terpisah dilakukan ketika perusahaan memperluas jenis usaha yang benar-benar baru. Para manajer juga dapat memanfaatkan peluang diversifikasi untuk menciptakan nilai lewat strategi integrasi vertikal. Integrasi vertikal berarti perusahaan memperluas usaha yang menghasilkan pasokan yang diperlukan oleh produk, atau usaha yang mendistribusikan atau menjual produk tersebut kepada pelanggan.
Strategi tingkat-usaha
Strategi ini berfokus kepada cara bersaing. Cara yang popular dan efektif untuk merumuskan strategi adalah lima kekuatan dan strategi kompetitif Porter. Lima kekuatan kompetitif Porter ini membantu menentukan posisi perusahaan versus pesaingnya di dunia industri. Kekuatan-keuatan itu adalah:
1. Potensi pesaing baru. Kebutuhan modal dan penghematan ekonomi adalah contoh dua potensi yang dapat mencegah munculnya pesaing baru. Pada umumnya, perusahaan dimudahkan dengan adanya teknologi internet untuk memasuki indutri, karena tidak memerlukan unsur-unsur perusahaan seperti daya jual yang mapan, maupun aset fisik seperti bangunan.
2. Daya tawar pembeli. Pelanggan yang cerdas menjadi pelanggan yang terberdayakan. Internet memungkinkan pelanggan untuk mengaskses beragam informasi mengenai barang, jasa, dan pesaing, sehingga meningkatkan daya tawar mereka.
3. Daya tawar pemasok. Pemusatan pemasok dan ketersediaan pemasok pengganti merupakan faktor-faktor penting yang menentukan daya tawar pemasok. Pada umumnya, internet cenderung meningkatkan daya tawar pemasok.
4. Ancaman produk pengganti. Kekuatan alternatif dan pengganti produk perusahaan dapat dipengaruhi oleh perubahan biaya atau tren, misalnya peningkatan kesadaran pelanggan akan kesehatan dapat melunturkan loyalitas pelanggan. Dalam hal ini, internet menciptakan ancaman produk pengganti baru.
5. Persaingan antarkompetitor. Persaingan antarkompetitor dipengaruhi oleh keempat faktor sebelumnya, disamping oleh biaya dan diferensiasi produk.
Untuk mengetahui daya saingnya di setiap kekuatan, Porter menyarankan perusahaan untuk menggunakan satu dari tiga strategi, yakni diferensiasi, kepemimpinan biaya, atau fokus.
- Diferensiasi, yaitu jenis strategi kompetitif yang digunakan oleh perusahaan untuk membedakan produk atau jasanya dari produk atau jasa pesaingnya. Perusahaan dapat menggunakan iklan yang kreatif, produk yang khas, pelayanan bermutu, atau teknologi baru untuk menghasilkan produk yang dianggap unik. Strategi diferensiasi dapat mengurangi persaingan jika pelanggan setia kepada merek perusahaan. Diferensiasi yang berhasil juga dapat mengurangi daya tawar pembeli partai karena produk lain dianggap kurang menarik, yang juga membantu perusahaan mencegah ancaman produk pengganti. Selain itu, difrensiasi mencegah munculnya pesaing baru melalui loyalitas pelanggan yang sulit diatasi.
- Kepemimpinan biaya, yaitu jenis strategi kompetitif yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas produksi baru secara agresif, memotong biaya, dan mengendalikan biaya dengan ketat agar lebih efisien dari pesaingnya. Posisi rendah biaya berarti perusahaan dapat menetapkan harga lebih rendah dari harga pesaingnya, tetapi masih dapat menawarkan kualitas yang realtif tinggi dan memperoleh keuntungan yang cukup banyak. Menjadi produsen biaya rendah merupakan strategi yang baik untuk menghadapi lima kekuatan kompetitif yang sudah saya bahas sebelumnya.
- Fokus, yaitu jenis strategi kompetitif yang berkonsentrasi kepada pasar wilayah atau kelompok pembeli tertentu.
Dewasa ini, banyak perusahaan yang semakin bertumbuh dan berkembang, serta mengalami peningkatan kemampuan dalam inovasi. Tren terkini lainadalah penggunaan kemitraan strategis sebagai alternative bagi merger dan akuisisi yang juga menjadi tren di kalangan perusahaan.
Inovasi dari dalam bisa dimulai dengan melakukan kemampuan dinamis. Pendekatan strategis yang disebut dengan kemampuan dinamis berarti bahwa para manajer berfokus pada melakukan lebih banyak upaya peningkatan dan pengembangan dengan memanfaatkan aset, kemampuan, dan kompetensi yang sudah dimilki perusahaan. Selain inovasi dari dalam, perusahaan juga dapat melakukan inovasi dari luar. Kerjasama dengan perusahaan lain, bahkan terkadang dengan pesaing, merupakan unsur penting dari cara perusahaan sukses memasuki bidang usaha baru.
Banyak perusahaan yang beroperasi secara global dengan menggunakan strategi lain. Strategi tersebut antara lain:
1. Globalisasi. Globalisasi mempunyai makna desain produk dan strategi pengiklanan di seluruh dunia dilakukan secara terstandardisasi. Dasar strategi ini adalah anggapan bahwa adanya pasar global tunggal untuk produk konsumen dan industri. Teorinya adalah bahwa semua orang di dunia ingin membeli produk yang sama dan hidup dengan cara yang sama.
2. Strategi multidomestik, berarti persaingan di setiap negara ditangani secara terpisah dengan negara lain. Yang dimaksud dengan strategi multidomestik adalah penyesuaian desain produk dan strategi periklanan untuk memenuhi kebutuhan tertentu masing-masing negara.
3. Strategi transnasional, yaitu strategi yang menggabungkan koordinasi global untuk mencapai efisiensi dengan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan tertentu banyak negara. Strategi ini bertujuan untuk mencapai integrasi global sekaligus daya respons nasional.
Langkah terakhir dalam manajemen strategis adalah menerapkan strategi, yaitu bagaimana strategi diterapkan atau dilaksanakan. Ada sejumlah sarana untuk menerapkan strategi, yaitu:
1. Kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan kunci penting penerapan strategi yang berhasil. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar menunjukkan perilaku baru yang diperlukan dalam menerapkan strategi. Para pemimpin menggunakan persuasi, teknik motivasi, dan nilai-nilai budaya untuk mendukun strategi baru. Mereka dapat member ceramah kepada karyawan,membangun koalisi dengan pihak-pihak yang mendukung arah strategi baru, dan membujuk para manajer menengah untuk bekerja sama dengan visi mereka tentang perusahaan.
2. Rancangan struktural. Rancangan struktural terkait dengan tanggung jawab para manajer, tingkat kewenangan, serta konsolidasi dari berbagai fasilitas, departemen, dan divisi. Struktur juga terkait masalah-masalah seperti sentralisasi versus desentralisasi dan rancangan tugas kerja.
3. Sistem informasi dan kendali. Sistem informasi dan kendali mencakup sistem imbalan, gaji, anggaran alokasi sumber daya, sistem teknologi informasi, serta peraturan, kebijakan, dan prosedur perusahaan.perubahan sistem-sistem ini menjadi sarana utama dalam menerapkan strategi.
4. Sumber daya manusia. Sumber daya perusahaan adalah pegawainya. Sumber daya manusia bertugas untuk merekrut, menyeleksi, melatih, memindahkan, mempromosikan, dan memecat pegawai dalam upaya mencapai tujuan strategis.
Yap, itulah sekilas tentang perumusan dan pelaksanaan strategi. Semoga bermanfaat ya, readers. See you on next topic :D
No comments:
Post a Comment