REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Telekomunikasi Indonesia Tbk telah menetapkan langkah-langkah kontingensi
terkait kegagalan orbit Satelit Telkom-3 yang diluncurkan dari Baikonur
Cosmodrome, Kazakhstan, pada Senin (6/8).
Head of Corporate Communication and Affair Telkom Slamet Riyadi dalam
keterangan tertulis Kamis, menjelaskan, rencana kontingensi merupakan prosedur
operasional baku, tidak terkecuali untuk transponder satelit. "Untuk
Satelit Telkom-3, langkah-langkah kontingensi sudah dilakukan sebelum satelit
itu diluncurkan," katanya.
Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang sudah mendaftar dan
mengantisipasi permintaan, Telkom melakukan penyewaan satelit yang cakupannya
kurang lebih sama dengan Satelit Telkom-3.
"Telkom akan selalu memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan calon
pelanggan. Selain itu, kami juga senantiasa menjaga kesinambungan pertumbuhan
bisnis," tambah Slamet Riyadi.
Terkait terjadinya anomali peluncuran Satelit Telkom-3, lanjut Riyadi, Telkom
telah mendapatkan penjelasan berdasarkan "preliminary calculation"
yang diterima dari pihak ISS Reshetnev.
Dalam penjelasan itu disebutkan bahwa Satelit Telkom-3 saat ini melayang di
ketinggian maksimum 5.014 kilometer, masih jauh dari ketinggian orbit yang
diharapkan, yaitu 36.000 kilometer.
"Kemungkinan besar satelit tersebut sama sekali tidak akan dapat
dipergunakan," ujarnya.
Sebelum hasil preliminary calculation diterima, Telkom telah mengambil
langkah-langkah penanganan darurat dan mendesak untuk menjamin pelayanan dan
operasional telekomunikasi kepada pelanggan tidak terganggu.
Slamet Riyadi menambahkan, Telkom saat ini mengoperasikan dan menggunakan
beberapa satelit untuk melayani kebutuhan telekomunikasi pelanggan.
"Dari sisi keuangan, kejadian anomali peluncuran Satelit Telkom-3 juga
tidak akan memberikan dampak signifikan, karena sepenuhnya telah
diasuransikan," katanya menjelaskan.
Redaktur: Taufik
Rachman
Sumber: antara
Source: republika.co.id
No comments:
Post a Comment