Friday, December 07, 2012

Kepemimpinan Nasional Kunci Kemajuan Cina

Tembok Raksasa Cina. Simbol Kemajuan
Peradaban Cina (Ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Cina mampu berubah menjadi macan Asia dalam tempo 30 tahun terakhir karena kepemimpinan nasional yang kuat dan keberpihakan pada rakyat.
Hal itu dikatakan Mantan Duta Besar RI untuk Cina, Mayjen (Purn) Sudrajat dalam acara bincang-bincang sebuah radio swasta di Jakarta, Sabtu, dengan tema 'Imlek dan Peran Tionghoa Kini', Sabtu (21/1)
"Perubahan kebijakan Cina tahun 70an adalah kuncinya. Dahulu satu miliar rakyat Cina dinilai sebagai beban negara, namun di era Deng Xiao Ping rakyat yang satu miliar itu tidak menjadi beban namun produser," katanya.
Ia menilai Den Xiao Ping sebagai suatu sosok di balik perubahan pesat Cina. Selain itu, menurut Sudrajat, Cina memiliki faktor kepemimpinan kolektif yang kuat. Ia menilai apa yang disebut oleh negara Barat sebagai rezim otoritarian bukanlah suatu otoritarian individu namun kelompok.
"Ada sekitar 70 juta anggota Partai Komunis Cina yang akan memikirkan Cina mau dibawa kemana," katanya.
Berdasarkan pengamatannya, sedikit demi sedikit rakyat Cina mulai nyaman dengan Partai Komunis karena perjuangan partai itu yang semula untuk kaum petani berubah menjadi untuk rakyat.
Sudrajat berharap Indonesia dapat belajar dari Cina demi kesejahteraan rakyat. "Tidak usah kita menjadi mono partai, tapi kurangilah kegaduhan-kegaduhan politik sehingga kita bisa maju," katanya.
Ia menggarisbawahi, kebutuhan seorang pemimpin nasional yang berkualitas untuk membawa Indonesia menuju kejayaan.
Terkait hubungan Indonesia-Cina, Sudrajat menilai pascaperang dingin maka hubungan kedua negara berkembang pesat. Apalagi dengan penandatanganan kemitraan strategis pada 2005.
"Dahulu hubungan Indonesia-Cina dipengaruhi kondisi perang dingin, sekarang dengan tidak adanya perang dingin semua berubah," ujarnya.
Ia menyebut pemberontakan komunis di Indonesia di tahun 60an sebagai salah satu hal yang mempengaruhi hubungan diplomatik kedua negara.

Redaktur: Ramdhan Muhaimin
Sumber: Antara

Source: republika.co.id

No comments:

Post a Comment