Hello readers :) Semoga nggak bosen ya nunggu ulasan topik saya
yang terbaru. Hehe. Kali ini saya akan membahas tentang manajemen sumber daya
manusia. Kenapa topik ini perlu Anda baca? Karena melalui ulasan saya ini, saya
akan menceritakan bagaimana cara menemukan dan mempertahankan karyawan terbaik
di perusahaan. Kalau nantinya para pembaca ingin membuka perusahaan sendiri,
nggak ada salahnya nih baca review saya yang ini. Siapa tau Anda bisa menemukan
karyawan seperti yang Anda idamkan setelah membaca review saya *promosi*.
Langsung aja yuk dibaca :)
Manajemen
sumber daya manusia adalah proses penentuan kebutuhan sumber daya manusia dan
kemudian perekrutan, penyeleksian, pengembangan, pemotivasian, pengevaluasian,
pemberian kompensasi, dan penjadwalan karyawan untuk mencapai tujuan
organisasional. Ada beberapa tantangan yang ditemui dalam bidang sumber daya
manusia. Apa saja?
1. Kekurangan orang yang terlatih dalam bidang-bidang pertumbuhan
di masa depan, misalnya computer, bioteknologi, robotic, dan ilmu pengetahuan.
2. Banyaknya pekerja yang tidak terampil.
3. Semakin meningkatnya persentase pekerja baru yang kurang
terdidik dan kurang siap bekerja.
4. Adanya peralihan dalam komposisi usia angkatan kerja.
5. Hukum dan peraturan yang kompleks.
6. Meningkatnya jumlah keluarga orang tua tunggal & keluarga
dua pemasukan.
7. Peralihan sikap karyawan terhadap pekerjaan.
8. Pengecilan yang berkelanjutan.
9. Tantangan dari kelompok tenaga kerja luar negeri.
10. Permintaan tunjangan yang meningkat.
11. Kekhawatiran dengan karyawan baru.
12. Penurunan loyalitas.
Semua manajemen termasuk manajemen sumber daya manusia, dimulai
dengan perencanaan. Ada lima langkah dalam menentukan kebutuhan sumber daya
manusia, yaitu:
1. Mempersiapkan
inventaris sumber daya manusia dari karyawan organisasi. Inventaris
meliputi usia, nama, pendidikan, kapabilitas, dan informasi lain yang
berhubungan dengan organisasi tertentu.
2. Mempersipakan analisis
pekerjaan. Analisis pekerjaan
adalah studi tentang apa yang dilakukan oleh para karyawan yang memegang
berbagai jabatan pekerjaan. Hasil dari analisis pekerjaan adalah dua pernyataan
tertulis deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Deskripsi pekerjaan adalah rangkuman akan tujuan pekerjaan, jenis
pekerjaan yang harus dilakukan, tanggung jawab dan kewajiban, kondisi kerja,
dan hubungan pekerjaan dengan fungsi lain. Sedangkan spesifikasi pekerjaan adalah rangkuman tertulis tentang kualifikasi
minimum yang dibutuhkan dari para pekerja untuk melakukan pekerjaan tertentu.
3. Menilai permintaan
sumber daya manusia di masa depan. Para manajer sumber daya manusia harus
proaktif, dengan memastikan bahwa orang-orang yang terlatih tersedia ketika
dibutuhkan.
4. Menilai persediaan masa
depan. Kemungkinan besar, akan terjadi peningkatan kekurangan pekerja di
masa depan karena angkatan kerja juga terus-menerus berubah.
5. Membuat rencana
strategis. Rencana tersebut harus mempertimbangkan perekrutan,
penyeleksian, pelatihan dan pengembangan, penilaian, pemberian kompensasi, dan
penjadwalan angkatan tenaga kerja.
Next, saya akan membahas tentang proses memperkerjakan. Proses
ini terdiri dari perekrutan, seleksi, serta melatih dan mengembangkan karyawan.
Perekrutan adalah rangkaian
aktivitas yang digunakan untuk mendapatkan jumlah orang yang tepat yang memadai
pada saat yang tepat, tujuannya untuk menyeleksi mereka yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Karena perekrutan merupakan tugas yang sulit, manajemen
sumber daya manusia mencari banyak sumber bantuan. Sumber ini dikelompokkan
menjadi sumber internal, seperti transfer, promosi, rekomendasi karyawan,
karyawan yang dilatih ulang, serta reorganisasi departemen, dan sumber
eksternal, seperti agensi pekerjaan swasta dan negeri, lamaran pribadi,
konsultan manajemen, dan masih banyak lagi.
Selanjutnya adalah proses seleksi,
yang berarti mengumpulkan informasi dan memutuskan siapa yang harus
dipekerjakan di bawah garis pedoman hukum untuk kepentingan terbaik individu
tersebut dan organisasi. Proses seleksi yang umum meliputi enam langkah, yaitu:
1. Mendapatkan formulir
lamaran yang lengkap. Formulir ini bisa membantu pemberi kerja untuk
mengetahui latar belakang pendidikan pelamar, pengalaman kerja, objektif
karier, dan kualifikasi lain.
2. Melakukan wawancara
awal dan wawancara lanjutan. Sangat penting bagi para manajer untuk
menyiapkan wawancara untuk menghindari keputusan seleksi yang dapat mereka
sesali. Faktor penting ketika menyusun pertanyaan dalam wawancara adalah
bahasa, relevansi, level informasi, kompleksitas, dan accessibility.
3. Memberikan tes
pekerjaan. Organisasi menggunakan tes untuk mengukur kompetensi dasar dalam
keterampilan pekerjaan tertentu dan untuk membantu dalam mengevaluasi
kepribadian dan minat pelamar.
4. Melakukan investigasi
latar belakang. Sebagian organisasi saat ini menginvestigasi riwayat
pekerjaan kandidat, riwayat sekolah, sejarah kredit, dan referensi secara lebih
seksama di masa lalu.
5. Mendapatkan hasil dari
tes fisik. Ada keuntungan yang nyata untuk memperkerjakan orang-orang yang
sehat secara fisik dan mental. Untuk itu, beberapa perusahaan melakukan tes
kepada calon karyawannya yang berpotensial menggunakan narkoba.
6. Menentukan periode
percobaan. Masa percobaan bisa memungkinkan calon pekerja untuk membuktikan
kelayakannya pada pekerjaan tersebut. Setelah periode percobaan, perusahaan
bisa memperkerjakan secara permanen atau memberhentikan karyawan tersebut
berdasarkan evaluasi dari penyelia.
Setelah proses perekrutan dan seleksi, perusahaan perlu melatih
dan mengembangkan karyawan untuk kinerja yang optimal. Pelatihan dan pengembangan mencakup semua upaya untuk memperbaiki
produktivitas dengan meningkatkan kemampuan bekerja karyawan. Pelatihan
berfokus pada kemampuan jangka pendek, sementara pengembangan berfokus pada
kemampuan jangka panjang. Pelatihan dan pengembangan meliputi beberapa
aktivitas di bawah ini:
1. Orientasi karyawan,
yang merupakan aktivitas yang menginisiasikan karyawan pada organisasi, pada
teman karyawan, pada penyelia langsung mereka, dan pada kebijaksanaan, praktik,
dan objektif perusahaan.
2. OJT (on the job training), yang merupakan
pelatihan dimana karyawan dengan segera memulai tugasnya dan belajar dengan
melakukan atau mengamati orang lain untuk sementara waktu dan kemudian meniru
mereka semuanya di tempat kerja.
3. Masa belajar/magang,
yaitu pelatihan yang melibatkan satu periode dimana seorang pelajar bekerja
dengan karyawan berpengalaman untuk menguasai keterampilan dan prosedur
keahlian.
4. Pelatihan di luar
pekerjaan (off the job training)
adalah pelatihan yang dilakukan jauh dari tempat kerja dan terdiri atas program
internal atau eksternal untuk mengembangkan berbagai keterampilan atau untuk
memajukan perkembangan pribadi.
5. Pelatihan online,
yaitu pelatihan dimana para karyawan “menghadiri” kelas via internet.
6. Pelatihan vestibula,
yaitu pelatihan yang dilakukan di kampus dimana karyawan diajari tentang
peralatan yang sama dengan yang digunakan dalam pekerjaan tersebut.
7. Simulasi pekerjaan,
yaitu penggunaan peralatan yang meniru kondisi pekerjaan dan tugas, sehingga
pengikut latihan dapat mempelajari keterampilan tersebut sebelum mencobanya
dalam pekerjaan.
Next, tentang pengembangan manajemen. Pengembangan manajemen adalah proses melatih dan mendidik karyawan
untuk menjadi manajer yang baik, dan terus memonitor kemajuan keterampilan
manajerial mereka. Sebagian besar program pelatihan mencakup beberapa hal di
bawah ini:
1. Pelatihan pada
pekerjaan, yang berarti seorang manajer senior akan membantu seorang
manajer tingkat lebih rendah dengan mengajarinya keterampilan yang dibutuhkan
pada umumnya.
2. Posisi cadangan.
Dengan mengadakan jabatan pekerjaan cadangan, merupakan cara yang relatif
berhasil dalam mengembangkan manajer.
3. Rotasi pekerjaan,
yang bertujuan agar karyawan dapat belajar tentang fungsi yang berbeda dari
organisasi.
4. Kursus dan pelatihan
di luar pekerjaan. Para manajer secara periodik pergi ke sekolah atau
seminar selama satu pekan atau lebih untuk mengasah keterampilan humas dan
teknis mereka.
Manajer harus mampu menentukan apakah pekerja mereka melakukan
pekerjaan yang efektif dan efisien dengan kesalahan dan gangguan yang minimum.
Caranya dengan melakukan penilaian kinerja. Penilaian kinerja adalah evaluasi yang megukur tingkat kinerja
karyawan terhadap standar yang sudah ada untuk mengambil keputusan tentang
promosi, kompensasi, pelatihan tambahan, atau pemecatan.
Penilaian kinerja terdiri atas enam langkah, yaitu:
1. Menentukan standar kinerja.
2. Mengkomunikasikan standar tersebut pada karyawan.
3. Mengevaluasi kinerja.
4. Mendiskusikan hasil dengan karyawan.
5. Mengambil tindakan korektif.
6. Menggunakan hasilnya untuk mengambil keputusan.
Perusahaan tidak hanya bersaing untuk pelanggan, namun juga
bersaing untuk karyawan. Dalam hal ini, perusahaan berusaha untuk
mempertahankan karyawan terbaik mereka dengan memberikan fasilitas-fasilitas
yang dapat membuat mereka betah bekerja di perusahaan kita. Seperti apa saja
fasilitas tersebut? Mari kita baca berikut ini:
1. Kompensasi.
Kompensasi merupakan salah satu alat pemasaran dasar yang digunakan perusahaan
untuk menarik karyawan yang memenuhi syarat. Kompensasi ini bisa berupa
kompensasi individu maupun kelompok. Manfaat dan tujuan kompensasi adalah
menarik orang yang tepat, karyawan insentif, menghargai karyawan,
mempertahankan daya saing, dan keamanan keuangan bagi karyawan.
2. Tunjangan tambahan. Yang
termasuk di dalamnya adalah upah cuti sakit, upah liburan, rencana pension, dan
rencana kesehatan yang mewakili kompensasi tambahan untuk para karyawan di luar
upah dasar.
3. Pembagian pekerjaan.
Pembagian pekerjaan adalah rencana dengan dua karyawan paruh waktu berbagi satu
pekerjaan purnawaktu.
4. Waktu kerja yang
fleksibel. Rencana waktu kerja yang fleksibel member karyawan kebebasan
untuk memilih jam kerja, selama mereka bekerja sesuai dengan jumlah jam yang
diharuskan. Biasanya, rencana waktu kerja yang fleksibel melibatkan apa yang
disebut waktu inti. Waktu inti
merujuk pada periode ketika semua karyawan diharapkan untuk berada di tempat
kerja mereka. Opsi lain yaitu pekan
kerja yang dipadatkan, yang merupakan jadawal kerja yang memungkinkan
seorang karyawan untuk bekerja dalam waktu lebih lama, tetapi dalam jumlah hari
yang lebih sedikit per minggu.
5. Pekerjaan yang
berbasis rumah dan pekerjaan mobile lainnya. Adanya telecommuniting dapat menjadi penghemat biaya bagi pemberi kerja.
Ada juga sistem bayaran yang bermacam-macam, anatar lain:
1. Gaji, yang
merupakan kompensasi tetap yang dihitung berdasarkan periode bayaran setiap
minggu, setiap dua minggu, atau setiap bulan.
2. Gaji per jam dan hari
kerja, yang didasarkan pada jumlah jam atau hari kerja dan digunakan untuk
sebagian besar pekerja administrasi dan pekerja industri.
3. Sistem pekerjaan yang
dibayar menurut hasil yang dikerjakan, yakni upah didasarkan pada jumlah
barang yang diproduksi daripada jam atau hari.
4. Rencana komisi,
yaitu bayaran yang didasarkan pada persentase penjualan.
5. Rencana bonus,
yaitu bayaran ekstra untuk mencapai atau melebihi tujuan-tujuan tertentu.
6. Rencana pembagian laba,
yaitu bonus tahunan yang diberikan kepada karyawan berdasarkan pada laba
perusahaan.
7. Rencana pembagian
keuntungan, yaitu bonus tahunan yang diberikan kepada karyawan berdasarkan
pada pencapaian tujuan tertentu.
8. Opsi saham, yaitu
hak untuk membeli saham dalam perusahaan pada harga tertentu, selama periode
waktu tertentu.
Lalu, apa pentingnya mempertahankan karyawan?
-Karyawan dapat memberikan keuntungan perusahaan per tahun hingga
40%
-Rata-rata perusahaan kehilangan $1 juta pada saat kehilangan
setiap 10 karyawan manajer.
-Memberikan biaya 50%-100% dari gaji mantan karyawan per
tahunnya.
Ada 10 alasan utama karyawan tetap pada pekerjaannya, yaitu:
1. Credit Union Membership.
2. Keuntungan kesehatan.
3. Gaji.
4. Partner yang baik.
5. Jam kerja.
6. Perawatan anak.
7. Waktu libur.
8. Izin sakit.
9. Jarak dari rumah.
10. Perusahaan terkenal.
Karyawan tidak selalu berada dalam posisi yang mereka tempati ketika
mereka dulu dipekerjakan. Ada yang naik jabatan, namun ada pula yang hanya
jalan di tempat. Untuk itu, perlu adanya pergerkan karyawan melalui promosi dan
penghentian, penugasan kembali karyawan, masa pensiun, dan kehilangan karyawan.
The last but not least adalah tentang hukum manajemen sumber
daya manusia. Apa saja hukum-hukumnya?
1. Undang-undang Hak Warga Negara (1964)
2. Undang-undang Diskriminasi Usia (1967)
3. EEOA (1972)
- Tindakan
afirmatif
- Diskriminasi
yang terbalik
4. Undang-undang Hak Warga Negara (1991)
5. Undang-undang Warga Amerika Penyandang Cacat (1990)
6. Undang-undang Keamanan Sosial (1935)
7. Undang-undang Kesehatan dan Keselamatan Pekerja (1970)
8. Undang-undang Keamanan Uang Pemasukan Pekerja (1974)
Nah, itulah review saya tentang manajemen sumber daya manusia.
Semoga apa yang saya share ini, bisa bermanfaat bagi pembaca ya. Come and visit
my blog again, because i’ll share other topic review. Thanks for reading and
God bless :)
No comments:
Post a Comment