Tony Jack's Indonesia |
Setelah gerai Jack
Star perdana berjalan, DMP akan mengembangkan 100 gerai sesuai dengan aturan
waralaba yang baru saja dikeluarkan Kemdag. Dalam beleid itu, pewaralaba hanya
boleh mengembangkan 100 gerai, selebihnya diberikan kepada mitra lokal.
"Tapi tahun ini kami baru buka di dua kota dulu, di Yogyakarta dan
Purwokerto," ujar dia. Rahmat mengklaim, saat
ini omzet gerai Jack Star bisa mencapai Rp 50 juta per hari. Hal ini lantaran
Jack Star telah mengadopsi konsep makanan cepat saji plus fine dining restoran.
DMP mengambil konsep ini karena gerai Jack Star di Solo diminati kalangan muda
dan orang tua.
Tahun depan mulai waralaba
Dia mengatakan, Jack
Star siap bersaing dengan restoran cepat saji lain yang sudah lama ada. Untuk
itu, perusahaan siap mewaralabakan Jack Star tahun depan nanti. "Kami
menawarkan waralaba dengan investasi Rp 500 juta-Rp 1 miliar," katanya. Rahmat menjamin,
terwaralaba resto ini tak bakal bernasib seperti Toni Jack's karena DMP akan
memenuhi semua yang telah diperjanjikan dengan terwaralaba siap bersaing dengan
restoran cepat saji lain yang sudah lama ada. Untuk itu, perusahaan siap
mewaralabakan Jack Star tahun depan nanti. "Pak Lukminto
ingin Jack Star menjadi pemimpin waralaba di Indonesia yang bisa menjadi ikon
kebanggaan di Indonesia," ujar dia. Rahmat menyatakan,
optimisme ini tak berlebihan. Sebagai bukti, sebagian besar karyawan yang nanti
direkrut untuk mengembangkan Jack Star adalah mantan karyawan McDonald's.
Mereka saat itu dibawa Bambang Rahmadi untuk mengelola Toni Jacks, pasca
peralihan pemegang waralaba McDonald's dari Bambang Rahmadi ke Grup Rekso. Namun setelah 13 gerai
Toni Jacks tutup, sebagian besar karyawan tersebut menganggur. "Saat ini
kami sedang menata manajemen. Salah satunya akan merekrut kembali mereka yang
dipecat dari McD dulu," ujar dia.
Selain di bisnis
makanan, Sritex juga menyiapkan sejumlah agenda ekspansi besar lain. Kabarnya,
perusahaan ini menyiapkan anggaran 6 miliar dollar AS untuk membangun
pabrik tekstil baru dan pabrik semen berkapasitas 4 juta ton setahun di
Wonogiri. (Azis Husaini/Kontan)
Sumber
:
Editor
:
Erlangga Djumena
Source: kompas.com
No comments:
Post a Comment